Sudah 75% Warga Bantaran Kali di Bukit Duri Tinggalkan Rumah

Beberapa rumah di bantaran kali Ciliwung di Bukit Duri sudah dirobohkan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Jeffry Yanto

VIVA.co.id – Rencana Pemerintah Provinsi DKI melebarkan kali dan membangun jalan di bantaran kali Ciliwung, Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, agar meminimalisir daerah tersebut dari banjir sepertinya berjalan dengan baik.

DKI akan Bangun Penampungan Warga Bukit Duri

Sebab, beberapa warga yang tinggal di bantaran kali tepatnya di RT 01 sampai RT 15 yang berada di bawah naungan RW 10 ini sebagian sudah direlokasikan ke Rusunawa Rawa Bebek, Jakarta Timur.

Ketua RW 10, Bachruddin, mengatakan, sebagian besar mereka sudah mengambil kunci Rusunawa Rawa Bebek sebelum SP1 dilayangkan. Meskipun ada segelintir warga yang masih bertahan.

Warga Bukit Duri ke Balai Kota Pastikan Pemprov Tak Banding

"Untuk jumlah total saya tidak tahu persis, kalau saya lihat yang benar-benar di bantaran kali itu sudah 75 persen direlokasikan," ujar Bachruddin saat ditemui VIVA.co.id di kediamannya di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu 4 September 2016.

Ia mengatakan, sudah menyarankan lebih baik ikuti saja peraturan Pemprov, karena bagaimana pun mereka itu tinggal di tanah perairan yang menjadi hak pemerintah.

Bukit Duri Digusur, Pemprov DKI Pastikan SMA 8 Bebas Banjir

Menurut Bachruddin, untuk proses pindah itu tetap dipermudah. "Pemprov DKI menyediakan truk untuk angkut barang mereka secara gratis yang dibantu oleh Satpol PP. Jadi bagi warga yang ingin pindah itu  ditangani setiap hari Minggu," ujarnya.

Ia mengatakan, mayoritas warga yang tinggal dibantaran kali itu pendatang. Rata-rata mereka pedagang nasi goreng, tukang bakso dan lain-lain. Untuk warga asli sini hanya sedikit paling hanya lima persen dan tanah yang ditempatinya juga tidak memiliki surat.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya