Bangunan Liar di Rawajati Digusur Demi Jalur Hijau

Penggusuran bangunan liar di Rawajati, 1 September 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anwar Sadat

VIVA.co.id – Penduduk yang bertempat tinggal di RT 09 RW 04 Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, hari ini harus bersiap digusur. Menurut Camat Pancoran, Hery Gunara, penggusuran tersebut dilakukan karena pemukiman warga tersebut merupakan bangunan liar.

Ratna Sarumpaet ‘Curhat’ dengan Wakil Ketua DPR

Selain itu adanya bangunan tersebut memang berada di lokasi yang diperuntukan sebagai jalur hijau. "Yang pertama itu kan bangunan liar, dan memang berada di jalur hijau," kata Hery saat dihubungi VIVA.co.id, Rabu 31 Agustus 2016

Hery juga mengungkapkan banyak warga tidak punya surat kepemilikan tanah di lahan tersebut. Namun, ada warga sebelumnya mengklaim punya surat verponding. Hery mengatakan, kalau ada surat warga bisa membuktikannya di pengadilan.

Cerita Derita Ida Bertahan Hidup di Puing Rumah yang Digusur

"Semua juga bisa klaim verponding, tapi itu kan jalur hijau. Mereka itu tidak punya surat. Kalau merasa ada surat, ke pengadilan aja," jelas Hery.

Hal lainnya yang membuat lokasi tersebut digusur yaitu karena warga sudah mengubah lokasi tersebut jadi tempat usaha berbagai dagangan. Hal ini menyebabkan kemacetan dan parkir liar.

Warga Rawajati Enggan Direlokasi, Wagub Djarot Santai

Hery mengatakan, Pemprov DKI menurutnya tidak meninggalkan warga begitu saja. Warga setempat akan diberi tempat tinggal pengganti di Rusun Marunda. Atau warga juga diberikan pilihan bisa mengambil lapak untuk usaha di pasar milik PD Pasar Jaya, di Pasar Tebet dan Pasar Jambul. Bahkan, akan diberi sewa lapak gratis selama enam bulan.

"Kita sudah soundingin juga ke Kalibata Mal, untuk menerima (mereka di) UKM dan lain-lain. Kurang apa lagi coba," jelasnya

Soal penolakan pindah ke Rusun Marunda, Hery menilai warga hanya mencari alasan untuk mengulur waktu.

"Sifatnya ngulur-ngulur aja. Fasilitas di Marunda itu terlengkap ada busway, bus sekolah, dan lain-lain. Yang penting saya sebagai orangtua di wilayah, sudah berikan yang terbaik untuk warga," ujar dia.

Adapun rencananya, setelah digusur, lokasi pinggiran rel tersebut bakal dijadikan taman.

"Iya sekarang kan begini, segala sesuatu kita boleh bercita-cita (buat taman). Nanti kita akan tanamin. Taman (yang) gimana nanti akan disiapkan anggaran tahun depan. Yang pentingkan kita selamatkan aset negara dulu, dan negara harus hadir," jelas dia.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya