- VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan
VIVA.co.id – Kisah Gundala yang selamat dan memiliki kekuatan istimewa setelah tersambar petir, ternyata tak hanya terjadi dalam kisah komik. Di dunia nyata, Dani Saputra, seorang petugas keamanan di Kawasan Emeralda Golf, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, memiliki kisah yang mirip dengan Gundala.
Pada 2012, Dani sedang menjalankan rutinitas dengan berjaga di pos keamanan Emeralda Golf. Gerimis mengiringi sore itu, dan Dani berdiri menikmati pemandangan di luar pos keamanan. Tiba-tiba, petir menyambar, merusak pos dan membuat tubuh Dani terpental beberapa meter, hingga tak sadarkan diri.
“Saat itu saya sudah enggak sadar. Yang kena petir saya, tapi teman-teman saya yang ada di dekat situ juga terpental. Pos jaga pada rusak,” kata Dani saat ditemui VIVA.co.id di tempatnya bertugas, Depok, Rabu, 31 Agustus 2016.
Setelah itu, Dani dibawa rekan-rekannya untuk mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bogor, karena mengalami koma akibat sambaran petir. Melihat kondisinya demikian, kerabat dan rekan kerja pasrah jika pria yang kini berusia 50 tahun itu meningal dunia. Alasanannya, mereka tak pernah mendengar ada manusia yang bisa selamat setelah tersambar petir.
“Katanya saya sudah tak sadar, jadi mereka sudah nyiapin pengajian dan saweran buat pemakaman saya nanti,” ujar Dani.
Namun siapa sangka, menjelang azan Subuh, sekitar pukul 04:00 WIB pagi, Dani tersadar dari tidur panjangnya di rumah sakit tersebut, setelah koma selama 13 jam.
“Saat itu, saya merasa dalam mimpi saya banyak orang hitam membopong saya ke suatu tempat. Sayup-sayup saya dengar suara azan. Pas itu saya digeletakin begitu saja, orang-orang hitam itu masuk meninggalkan saya dengan pakaian serba putih. Nah, di saat itu ada yang bilang, ini mah cucu saya. Saat itu juga saya langsung melek, saya sadar tahu-tahu sudah ada di rumah sakit,” Dani menceritakan kembali pengalaman uniknya ini.
Kekuatan Aneh
Akibat sambaran petir masih membekas hingga kini. Beberapa bagian tubuhnya masih terasa kaku dan sulit digerakkan. “Waktu itu seluruh tubuh terasa panas banget. Bahkan kalau ada tespen, tespennya nyala kayak ada listriknya ini badan,” ucap Dani.
Bahkan, dia sempat heran ketika tiap kali menyentuh tanaman, tumbuhan itu pasti mati. Beruntung, anomali itu kini sudah tak ada lagi. “Itu saya alami sampai setahunan (selama setahun)," katanya.
Saat itu, ada satu yang menjadi pantangan baginya, yaitu memakan buah pisang. "Kalau nekat ya langsung ini badan panas. Alhamdulillah sebagian tanda hitam bekas kena petir sudah mulai hilang, tinggal yang di tangan aja nih,” katanya sambil menunjukkan tanda hitam di tangannya akibat sambaran petir.
Seorang rekan Dani yang turut menyaksikan peristiwa ini, Cholil, mengaku apa yang dialami sahabatnya itu cukup langka. “Lah yang namanya orang kesambar petir kan kita mikirnya bakal meninggal. Eh, enggak tahunya selamat. Padahal kami sudah melakukan persiapan, ya patungan seadanya,” ucap Cholil saat mendampingi Dani.
Akibat peristiwa itu, Dani pun kini dikenal dengan sebutan manusia petir. Hingga kini ia masih tetap aktif bertugas sebagai seorang sekuriti di Emeralda Golf. Namun, rasa trauma dengan petir masih melekat dalam pikirannya. (ase)
