Ahok Temukan Kejanggalan di Gedung PD Pasar Jaya

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menemukan sejumlah kejanggalan saat mengunjungi kantor baru Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya di Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat.

Pembunuh Sadis Ibu dan Anak di Palembang Ditangkap, Ini Tampangnya

Ahok, sapaan akrab Basuki, baru saja meresmikan kantor Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI yang mengelola pasar-pasar di Jakarta itu.

Ahok mengatakan, anggaran pembangunan sebesar Rp14 miliar tak sesuai dengan kualitas bangunan yang ia resmikan. Ahok menunjuk antara lain pengerjaan lantai yang tak rapi.

Kia Bakal Luncurkan Mobil Listrik Harga Terjangkau Tahun InI

"Mana ada lantai kayak gini, penyok-penyok. Sudah kayak aku yang nembok," ujar Ahok, Rabu, 24 Agustus 2016.

Ahok juga menemukan penyejuk ruangan di gedung baru itu sama sekali belum beroperasi. Selain itu, eskalator atau tangga berjalan ditemukan bermerek 'Gold Star'.

Florida School Removes 300 Books Containing LGBTQ

"Gold Star itu eskalator lama. (Merek) Gold Star sudah berubah jadi LG," ujar Ahok.

Ahok mengatakan, ia akan memerintahkan Inspektorat DKI dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DKI melakukan audit atas anggaran pembangunan gedung.

Ahok tidak menaruh kecurigaan kepada jajaran direksi Pasar Jaya, yang dipimpin Arif Nasrufin, melakukan penggelembungan anggaran. Pembangunan gedung, dimulai saat Pasar Jaya masih dipimpin jajaran direksi sebelumnya yang dipimpin Lutfi Rachman.

"Saya tidak mau direksi lama lepas tangan kemudian direksi yang baru kena (kasus korupsi)," ujar Ahok.

Sebagai informasi, Ahok telah melakukan perombakan terhadap jajaran direksi yang dipimpin Luthfi Rachman. Luthfi dicopot pada bulan April 2016. Ahok menilai, Luthfi tak mampu menyelesaikan masalah pungutan liar (pungli) di pasar-pasar tradisional di Jakarta.

Padahal, Ahok berpesan, selaku pejabat di lingkungan DKI, Luthfi seharusnya tidak segan-segan juga menindak bawahannya yang dicurigai terlibat pungli.

"Anda, kalau takut kehilangan jabatan, walaupun kamu baik, jujur, kamu enggak akan bisa kerja," ujar Ahok 29 April 2016 lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya