Keraguan Masyarakat Memilih Dalam Pilkada Jakarta Meningkat

Penyelenggaraan pilkada serentak di Indonesia.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ANTARA FOTO

VIVA.co.id – Pilihan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk maju melalui jalur politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, ternyata ikut memengaruhi tingkat keraguan masyarakat dalam memilihnya. Hasil itu terlihat dalam survei Manilka Research and Consulting, yang membuat beberapa simulasi pasangan calon dalam perhelatan Pilkada DKI Jakarta.

SBY Sebut Kultur Politik Tanah Air Berubah Sejak Pilkada DKI 2017

Berdasarkan hasil simulasi yang mempertemukan paket kandidat Ahok - Djarot Saiful Hidayat vs Tri Rismaharini - Sandiaga Uno, tingkat keterpilihan kedua paket kandidat itu seimbang, pada 20,9 persen. 

"Sementara, responden yang mengatakan masih ragu sebanyak 45,2 persen, dan tidak jawab sebanyak 13 persen," kata Managing Director Manilka, Herzaky Mahendra Putra di Cikini, Jakarta, Minggu, 21 Agustus 2016.

SBY Sindir Kejanggalan Pilkada DKI 2017

Gambaran lain juga terlihat dari simulasi dua paket antara Ahok - Djarot dengan Sandiaga - Yusuf Mansur. Jika Pilkada digelar sekarang, maka 24,1 persen responden akan memilih Ahok - Djarot, dan 14,8 persen memilih Sandi - Yusuf.

"Sementara responden yang menyatakan masih ragu sebanyak 46,8 persen dan tidak menjawab sebesar 14,3 persen," ujar Herzaky.

Pilpres 2019 Diharapkan Tak Seperti Pilkada DKI, Marak Hoax

Selain itu, survei juga mencoba membuat simulasi tiga paket kandidat, yakni Ahok - Heru Budi Hartono, Risma - Budi Waseso dan Sandi - Yusuf Mansur. Hasilnya, Ahok - Heru mendapatkan 21,1 persen, Risma - Buwas 12,5 persen, dan Sandi - Yusuf 11,8 persen.

"Belum jelasnya paket kandidat cagub - cawagub DKI juga turut memengaruhi sikap pemilih yang masih belum menentukan sikapnya saat ini," ujarnya.

Untuk diketahui, saat ini baru dua kandidat yang sudah mendapatkan dukungan tegas dari partai politik, yaitu Ahok dengan dukungan Partai Golkar, Nasdem, dan Hanura. Serta Sandiaga yang mendapatkan dukungan Partai Gerindra. Selain itu, banyak suara dari organisasi massa di Jakarta yang berharap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, mau menjadi kandidat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya