Pilkada Jakarta 2017

Kelompok Jakarta Satu Minta PDIP Usung Boy, Bukan Ahok

Aksi massa Jakarta Satu di kantor DPP PDI Perjuangan.
Sumber :
  • Ade Alfath - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Puluhan pendukung kader Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Boy Sadikin, yang menamai diri relawan Jakarta Satu, mengantarkan surat dukungan ke kantor DPP PDI Perjuangan, Diponegoro, Jakarta Pusat, Jum'at 19 Agustus 2016.

Risma, Gibran dan Ahok Disiapkan Jadi Cagub DKI? Ini Kata Gembong PDIP

Mereka datang dengan membawa spanduk yang dibubuhi ribuan tanda tangan, demi merekomendasikan Boy Sadikin sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017, dan bukan mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Koordinator relawan Jakarta Satu, Charles Simarmata mengatakan, dukungan itu merupakan bentuk suara masyarakat kecil seperti, seniman jalanan dan komunitas bajaj. Apalagi Gubernur DKI Jakarta yang sekarang, Ahok, dinilai berbuat semena-mena terhadap masyarakat kecil.

PDIP Segera Umumkan 75 Pasangan Calon Kepala Daerah Pilkada 2020

"Mereka arus bawah, masyarakat kecil mau difasilitasi agar suara mereka bisa di terima karena kepemimpinan sekarang menganaktirikan masyarakat kecil. Penggusuran, represif, makanya mereka mau memberi dukungan," ujar Charles.

Menurut dia, kepemimpinan Boy telah teruji saat berhasil mengantarkan pasangan Jokowi - Ahok memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2012. Untuk itu, mereka merekomendasikan Boy agar diusung PDI Perjuangan pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Pasca Debat, Cagub Jabar PDIP 'Pede' Elektabilitas Naik

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristanto, berjanji akan mencatat masukan dari relawan tersebut. Namun, soal peluang Boy, Hasto menyebut tetap akan melalui mekanisme partai.

"Peluangnya tergantung harapan masyarakat, kemampuan memimpin dan karakter, itu yang menjadi pertimbangan bagi kami," kata dia.

Hingga kini, PDI Perjuangan belum kunjung menetapkan bakal calon gubernur yang akan diusung di Pilkada DKI Jakarta 2017. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri disebut masih mencermati dinamika politik.

"Deklarasi DKI belum, karena kami merancang Pilkada daerah yang sangat banyak juga," ujar Hasto.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya