Ahok Kecewa Kredit UMKM Tak Tersalurkan Penuh

Gubernur DKI Jakarta Ahok
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar GM

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, kecewa lantaran keinginannya memberikan bantuan kredit terhadap 100 ribu pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Jakarta tak terlaksana dengan maksimal. Kredit Tanpa Agunan dari Bank DKI itu baru bisa diberikan kepada 26 orang.

Penyandang Disabilitas Dapat Bantuan Alat Bantu untuk Tingkatkan Mobilitas

"Saya minta sebanyak mungkin. Duitnya banyak, Rp1 triliun, satu tahun. Belum lagi sisa tahun lalu. Tapi Bank DKI bilang, 'Mohon maaf Pak, enggak bisa Pak,’" ujar Ahok, sapaan Basuki, di Pusat Industri Kecil (PIK) di Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat 19 Agustus 2016.

Menurut dia, sejak menjadi Gubernur DKI pada 2014, ia ingin menyalurkan bantuan kredit sebesar-besarnya kepada pelaku UMKM di Jakarta. Hal tersebut karena tersedia anggaran besar untuk itu di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI, yaitu mencapai Rp1 triliun. "Saya sebenarnya ingin (setiap) satu tahun menyalurkan Rp1 triliun kepada seluruh pengusaha kecil dan menengah," ujar Ahok.

BUMD DKI Ini Paling Sehat, Jakpro-Transjakarta Masih 'Sakit'

Namun, Ahok mengatakan, Bank DKI selaku bank pemerintah daerah yang ditunjuk melakukan penyaluran bantuan kredit, tak pernah mampu melakukan tugasnya sesuai target.

Ahok menengarai tidak ada keterpaduan data antara Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan (KUMKMP) DKI dengan Bank DKI menjadi penyebabnya. Bank DKI tidak mampu menyalurkan kredit secara optimal karena tidak bisa menilai pelaku UMKM yang layak mendapatkan kredit.

Kolaborasi BPD SI, Bank DKI Pimpin Kredit Sindikasi Senilai Rp 1,5 Triliun

Arus kas pelaku UMKM tidak tercatat di sistem Bank DKI. Bank DKI pun harus menempuh proses yang tidak singkat untuk menyatakan seorang pelaku UMKM layak diberi bantuan. "Kami (Pemerintah Provinsi DKI) enggak mengenali, mereka (pelaku UMKM) siapa. Karena enggak pernah tercatat di rekening bank," ujar Ahok.

Akibatnya, jumlah kredit yang disalurkan setiap tahun hanya ada di kisaran Rp300 miliar.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya