Ahok Senang Ada yang Jualan Kaus '3 Juta KTP Tolak Ahok'

Gubernur DKI Jakarta Ahok
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar GM
VIVA.co.id
Ini Lokasi Posko Makanan, Minuman dan Medis untuk Pendemo
- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, tidak mempermasalahkan ada penjualan kaus bertuliskan 'Gerakan 3 Juta KTP Tolak Ahok.' kaos itu dijual di Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD), Minggu, 7 Agustus 2016.

Kendaraan yang Lintasi Medan Merdeka Mulai Dialihkan

Ahok, sapaan akrab Basuki, mengatakan penjualan kaus setidaknya menyediakan pekerjaan bagi usaha yang memproduksinya. "Lumayan bantu UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Senin, 8 Agustus 2016.
Massa Demo dari Bekasi dan Tangerang Mulai Berdatangan


Ahok tidak peduli jika pun pesan dalam kaus adalah bentuk kampanye negatif terhadapnya. Lagipula, lanjut dia, menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017, ia tidak berencana memproduksi kaus sebagai salah satu media kampanye bagi dia sebagai calon gubernur DKI.


Ahok menganggap keberadaan kaus dengan pesan kampanye negatif terhadap dia adalah bentuk kampanye yang justru bisa menguntungkannya. Dia malah menyarankan pihak di balik pembuatan kaus menyertakan juga fotonya. "Gratis juga pasang foto saya," ujar Ahok.


Dengan demikian, wajahnya akan terpajang di mana-mana. Sehingga dia tidak perlu mengeluarkan biaya, namun mukanya sebagai calon gubernur DKI akan dilihat orang banyak. "Kampanye enak
dong
saya," ujar Ahok.


Sebelumnya, politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Abraham 'Lulung' Lunggana diberitakan sebagai orang di balik beredarnya

 

Lulung, yang merupakan Wakil Ketua DPRD DKI, mengatakan dia kini ditunjuk menjadi Ketua Forum Ketua Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW). Forum itu pada awalnya bertujuan menentang kebijakan Ahok, yang mewajibkan para Ketua RT dan RW di Jakarta melakukan pelaporan kondisi lingkungan melalui aplikasi Qlue.


Menurut Lulung, gerakan '3 Juta KTP Tolak Ahok' adalah gerakan alternatif. Gerakan bertujuan menggalang dukungan warga Jakarta yang tidak mau Ahok kembali memimpin Jakarta untuk periode 2017 - 2022.


"Kami hanya menawarkan orang-orang yang ingin sosok gubernur baru. Maka dari itu kami mengajak orang untuk menolak Ahok," ujar Lulung, Minggu, 7 Agustus 2016.


(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya