- VIVA.co.id/Fajar GM
VIVA.co.id -Tim sukses Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang merupakan caloh petahana gubernur DKI, mulai melakukan pendekatan dengan warga Jakarta Utara yang selama ini dianggap anti Ahok.
Menurut Ketua Tim Sukses Ahok, Nusron Wahid, komunikasi dengan warga Jakarta Utara akan terus dilakukan untuk menjawab anggapan bahwa banyak warga di wilayah itu yang tidak menyukai Ahok.
"Kita jelaskan, kita datangi orang ini, kan masalah Ahok ada yang masalah salah paham saja," kata Nusron ketika ditemui di acara silaturahmi pendukung Ahok dan warga di Kebon Bawang, Jakarta Utara, Sabtu, 6 Agustus 2016.
Politikus Golkar ini mengatakan, kesalahpahaman itu bisa disebabkan dua hal. Karena salah paham warga atau kedua justru Ahok yang pemahamannya salah.
"Kan ada dua masalah, salah paham atau Ahok pahamnya salah. Ya kita tuntaskan aja, kita komunikasikan. Misal Ahok mau ini itu, padahal tidak," ujar Nusron.
Nusron mengatakan, kesalahpahaman itu juga karena ada banyak orang yang lebih banyak menebar berita kebencian, ketimbang berita kebenaran.
"Jadi karena itu ya kita jelaskan, mengklarifikasi masyarakat kalau ada hal-hal yang tidak benar, dan mengabarkan masyarakat tentang hal-hal benar supaya dapat informasi yang utuh," kata Nusron.
Kasus Rumah Sakit Sumber Waras dan penggusuran warga di Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, yang ada kaitannya dengan proyek reklamasi di Teluk Jakarta menjadi awal munculnya gerakan anti Ahok.
Demonstrasi anti Ahok kerap digelar warga Penjaringan ini. Mulai di Balaikota dan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka suarakan penolakan pada kepemimpinan Ahok. Aksi kerap berakhir dengan keributan.
Kamis, 26 Juni 2016, warga Penjaringan yang menolak kedatangan Ahok juga terlibat dengan petugas. Mereka melempari petugas yang memblokade usaha mereka menyerang Ahok yang datang untuk meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Penjaringan Indah.
