Sumber :
- VIVA.co.id/Mohammad Zumrotul Abidin
VIVA.co.id
- Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini atau Risma, tampaknya masih bingung mengambil keputusan untuk maju atau tidak pada Pilkada DKI Jakarta. Sebab, meskipun sudah banyak mendapat dukungan dari warga Jakarta, Risma masih bersikukuh merasa lebih dibutuhkan warga Surabaya.
Baca Juga :
Pujian Sylvi untuk Agus Yudhoyono
Bahkan, Risma menganggap mereka yang memintanya maju pada Pilkada DKI Jakarta, tidak sebanyak masyarakat Surabaya yang menginginkannya bertahan sebagai Wali Kota Surabaya.
Baca Juga :
Argumen LSI soal Ahok Berpotensi Kalah
"Yang menginginkan saya di Surabaya itu rakyat jelata, dan yang ingin saya maju ke Jakarta itu sedikit," kata Risma di Surabaya, Jumat, 5 Agustus 2016.
Tidak hanya itu, pertimbangan lain yang membuat Risma bimbang, adalah memegang teguh amanah masyarakat yang sudah mempercayakannya menjadi Wali Kota Surabaya. Risma mengaku tak ingin mempermainkan amanah tersebut. "Ini amanah berat, kalau saya melanggarnya, berarti salah," ujar Risma.
Saat ditanya, mengenai Salat Istikharah, yaitu salat yang dilakukan umat muslim ketika bimbang menentukan pilihan, Risma menjawab diplomatis. "Salat istikharah itu kalau saya ingin maju ke Jakarta. Dan kalau saya ingin, berarti saya kan punya nafsu maju ke sana," ujarnya menambahkan.
Meskipun sebelumnya Risma sempat menolak bersaing menjadi kepala daerah di Jakarta. Namanya belakangan santer dikaitkan dengan Pilkada DKI Jakarta, dan digadang-gadang sebagai salah satu kandidat calon untuk bersaing dengan Basuki Tjahaja Purnama, petahana yang sudah menyatakan diri untuk maju menjadi calon gubernur Jakarta berikutnya.
(mus)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tidak hanya itu, pertimbangan lain yang membuat Risma bimbang, adalah memegang teguh amanah masyarakat yang sudah mempercayakannya menjadi Wali Kota Surabaya. Risma mengaku tak ingin mempermainkan amanah tersebut. "Ini amanah berat, kalau saya melanggarnya, berarti salah," ujar Risma.