Politikus Golkar: Jago di Survei, Belum Tentu Ahok Menang

Wakil Ketua Komisi X Ridwan Hisjam
Sumber :
VIVA.co.id - Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Ridwan Hisjam, menilai bahwa meski calon petahana Pilkada DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, unggul di hasil survei, belum tentu menang saat pemilihan. Karena itu, sebagai sesama alumni ITS, ia mendukung betul Tri Rismaharini alias Risma maju melawan Ahok.
Djarot Harap Pendemo Tak Rusak Taman Kota

Menurut Ridwan Hisjam, berdasarkan berbagai survei, sementara ini nama Ahok memang mengungguli nama-nama lain, termasuk Risma. Tapi itu belum menjamin Ahok bisa memenangkan pertarungan politik di Pilkada DKI nanti. 
Blusukan di Mampang, Sandi Dicegat Kiai Berjubah

"Kalau dikatakan Ahok paling kuat saat survei, pada saat pemilihan belum tentu seperti itu," ujar politikus Partai Golkar itu, ditemui di acara Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Jawa Timur di Surabaya pada Selasa malam, 2 Agustus 2016.
Ini Lokasi Posko Makanan, Minuman dan Medis untuk Pendemo

Ridwan mengambil contoh saat Pemilihan Gubernur Jatim pada tahun 2008. Saat itu dia ikut maju sebagai calon wakil gubernur Jatim berpasangan dengan Sutjipto.

"Waktu itu survei mencatat, tertinggi calon Pak Sunarjo, tapi kenyataannya yang menang kan Pak Karwo (Soekarwo),” katanya.

Contoh terdekat ialah Pilkada DKI Jakarta tahun 2012, saat Jokowi-Ahok bertarung melawan pasangan calon petahana, Fauzi Bowo-Nahrawi Ramli. "Jokowi-Ahok (hasil surveinya) di bawah sepuluh persen, sementara Foke empat puluhan persen. Tapi yang menang siapa, Jokowi-Ahok, kan," kata Ketua Fraksi Golkar DPR RI itu.

Berdasarkan pengalaman pilkada sebelumnya itu, ia menilai bahwa keunggulan Ahok bisa saja terpental saat proses Pilkada DKI berlangsung, dikalahkan calon lain. "Dan Bu Risma sangat besar bisa jadi pemenang," ujar Ridwan.

Pernyataan mantan Ketua Golkar Jatim itu berlawanan dengan keputusan DPD Golkar DKI Jakarta yang memutuskan akan mendukung Ahok. "Keputusan Golkar itu pelaksanaan dari tagline (slogan) Golkar, 'Suara Golkar Suara Rakyat'. Survei Golkar, Ahok memang tertinggi, makanya didukung. Tetapi finalnya pada saat proses Pilkada berlangsung," katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya