- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan dirinya tidak pernah menunjuk Nusron Wahid sebagai Ketua Pemenangan bagi dirinya di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.
Ahok, sapaan akrab Basuki, mengatakan Nusron yang merupakan politikus Partai Golongan Karya (Golkar), dan sedang menjabat Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), dipilih partai-partai yang menyatakan mendukungnya di Pilkada.
"Itu teman-teman partai saja yang ngomong (memilih Nusron)," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Selasa, 2 Agustus 2016.
Meski demikian, Ahok mengaku tidak masalah dengan keputusan dipilihnya Nusron. Ahok telah lama mengenalnya. "Kebetulan Nusron memang teman baik," ujar Ahok.
Pada kesempatan yang sama, Ahok juga membantah dipilihnya Nusron adalah dalam rangka untuk merangkul warga Jakarta yang mayoritas Muslim.
Menurutnya, meski memiliki nama belakang 'Wahid', Nusron sama sekali tidak memiliki hubungan dengan KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Presiden RI ke-4, sekaligus tokoh Muslim yang disegani.
"Orang satu Jawa Timur (Abdurrahman Wahid), satu Jawa Tengah (Nusron Wahid) kok," ujar Ahok.
Lagipula, Ahok mengatakan, bila itu merupakan strateginya, ia seharusnya menunjuk kalangan dari partai politik berhaluan Islam untuk menjadi ketua tim pemenangannya. Hal itu dinilai lebih tepat dilakukan daripada menunjuk Nusron yang merupakan kader Partai Golkar.
"Kalau mau, ya pakai (ketua tim pemenangan) dari partai Islam dong," ujar Ahok.
Sebagai informasi, pernyataan Ahok terkait penunjukan Yusron bertentangan dengan hal yang disampaikan Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Yorrys Raweyai.
Yorrys, pada 27 Juli 2016, mengatakan ditunjuknya Nusron merupakan keinginan Ahok sendiri.