Cara Tiongkok 'Jinakkan' Cuaca

Ilustrasi bendera China
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
Tips Sederhana Agar Bisa Saksikan Galaksi Bima Sakti
- Tiongkok telah menetapkan program 'menjinakkan' cuaca untuk mengatasi persoalan kekeringan dan bencana alam. Negeri Tirai Bambu itu telah pun telah mengalokasikan anggaran 199 juta Yuan atau setara Rp388 miliar.

Penjelasan Ilmiah atas Misteri Danau 'Merah Darah' di Iran

Langkah tersebut dilalui oleh Tiongkok, karena negeri mereka sering dilanda kekeringan dan bencana alam. Salah satunya masalah banjir yang baru-baru ini terjadi yang memakan 237 korban jiwa.
Penampakan Langka 'Pelangi Api' Muncul di Inggris


Kementerian Keuangan Tiongkok, dilansir
Daily Mail,
1 Agustus 2016, mengatakan proyek 'menjinakkan' cuaca akan dimulai dalam waktu dekat. Dana melimpah tersebut akan difokuskan di daerah-daerah Tiongkok yang sering mengalami peristiwa cuaca ekstrem tahunan, misalnya banjir besar di selatan dan tengah, serta barat laut Tiongkok yang mengalami kekeringan.


Saat ini Tiongkok ini telah memanfaatkan teknologi modifikasi cuaca, termasuk penyemaian awan yang dapat menginduksi hujan selama kekeringan. Kemudian, mengurangi hujan es, 'membersihkan' langit jelang Olimpiade Beijing pada 2008.


Ke depannya, Tiongkok akan menggunakan teknologi modifikasi cuaca yang memungkinkan bisa 'melahirkan' lebih dari 60 miliar meter kubik air hujan tambahan sampai 2020. Rencana tersebut terangkum pada sebuah dokumen yang dipublikasikan Tiongkok pada awal tahun lalu.


Tak hanya Tiongkok yang merasa kesulitan dalam menghadapi cuaca. Beberapa negara pun mencoba untuk mengatasi persoalan tersebut dengan menggunakan berbagai macam teknologi, misalnya Amerika Serikat. Negeri Paman Sam ini sampai harus melakukan pengendalian cuaca dengan drone.


Insiyur drone dan ilmuwan dari Desert Reserch Institute, Drone Amerika, dan AviSight bekerja sama untuk menciptakan drone yang membawa peralatan untuk penyemaian cuaca. Mereka menggunakan DAx8 delapan rotor drone dan tes suar
(flare)
yang terbukti berhasil pada pengujian Januari 2016.


"Ini adalah tonggak utama. Kami mampu menerbangkan pesawat canggih di Northern Nevada dan memverifikasi bahwa UAS sepenuhnya mampu membawa muatan penyemaian awan aktif," kata Adam Watts yang memimpin proyek.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya