PDIP Kerucutkan Daftar Calon Gubernur DKI Jadi Tinggal Lima

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Sumber :
  • tvOne/Veros Afif

VIVA.co.id – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berencana mengerucutkan 27 nama bakal calon gubernur DKI Jakarta menjadi lima nama. Hal itu akan dibahas dalam rapat di markas Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 April 2016.

Survei LSI: Mayoritas Rakyat Percaya Kejagung Bakal Usut Tuntas Kasus Korupsi Rp 271 T

"Agenda (rapat) hari ini kami mengerucutkan dari 27 nama yang sudah berproses dalam penjaringan sebelumnya untuk disaring," kata Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, di markas DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Juli 2016.

Hasto menjelaskan, 27 nama bakal calon itu telah mengikuti proses penjaringan dengan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test). Mereka akan disaring menjadi lima nama untuk diserahkan kepada ketua umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Namun dia mengatakan kelima nama tersebut tidak akan diumumkan ke publik.

WNI di Qom: Iran Malah Menunggu-nunggu Serangan Balasan Israel, Rakyatnya Tidak Takut

Dia menjelaskan, proses penyaringan itu menggunakan ideologi kepartaian untuk mencari sosok yang mampu mengelola pemerintahan. Sosok itu juga mesti mempunyai komitmen untuk rakyat sehingga bisa menyelesaikan persoalan di DKI Jakarta. "Kami juga akan membandingkan dengan hasil assessment (proses untuk mengetahui kemampuan seseorang) yang dilakukan oleh para ahli psikologi," ujar dia.

Ahli psikologi itu, menurut Hasto, sudah mengukur para calon dari aspek kecakapan di dalam kepemimpinan, manajerial pemerintahan, integritas kepemimpinan dan  kemampuan di dalam mengorganisasi seluruh potensi rakyat di dalam mencapai tujuan pemerintahan itu.

PDIP Harus Ambil Langkah Taktis jadi Oposisi Prabowo, Jangan Tersandera Hak Angket

Selain itu, partai berlambang banteng moncong putih itu akan melakukan pemetaan politik di luar 27 nama bakal calon tersebut. Hal itu dilakukan untuk meminimalkan jarak antara rakyat dan pemimpinnya dengan memperhatikan suara rakyat.

Hasto mengungkapkan, hal tersebut dilakukan seperti saat PDI Perjuangan mengusung Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2012.

"Dari pemetaan politik ini kami juga akan mengajukan beberapa nama. Nanti nama-nama yang kami ajukan melalui pemetaan poltik ini tentu saja akan ditanya apakah bersedia untuk dicalonkan oleh PDI Perjuangan," ujar Hasto. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya