Anak Jadi Korban Vaksin Palsu, Anggota Kopassus Khawatir

Orangtua korban vaksin palsu mendengarkan keterangan pihak Rumah Sakit Harapan Bunda.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Anak-anak anggota Kopassus yang diduga menjadi korban vaksin palsu menjalani vaksinasi ulang di Kantor Kesehatan Kopassus, Jalan RA Fadillah, Cijantung, Jakarta Timur, Senin, 18 Juli 2016.

Sambil Tinjau Vaksin Ulang, Ibu Negara Bagikan Buku Tulis

Herlin, salah satu orangtua anak yang divaksin ulang, mengatakan anaknya sempat divaksinasi di RS Harapan Bunda, yang masuk dalam daftar 14 rumah sakit yang menggunakan vaksin palsu. "Dua anak saya lahir dan divaksinasi di sana (RS Harapan Bunda) semua," kata Herlin, Senin 18 Juli 2016.

Menurut dia, anaknya diduga menjadi korban vaksin palsu di rumah sakit itu. Beberapa indikasinya, kata dia, putra pertamanya yang lahir pada 2007 itu sering sakit. Ia khawatir dengan kondisi putranya itu. "Ada vaksin ulang ini semoga bermanfaat," ujarnya.

Kasus Vaksin Palsu Pernah Muncul 2008 dan 2013, Tapi Ditutup

Sementara itu, Kapten Rajif Khan, anggota Denma  Kopassus mengaku gundah dengan adanya kasus vaksin palsu itu. Sebab, putrinya yang baru berusia enam bulanlahir serta divaksin di RS Harapan Bunda. "Saya tahu ada kabar seperti itu, sebagai orangtua tentu saya khawatir," ujarnya.

Kopassus menggelar vaksinasi ulang terhadap anak-anak anggota Kopassus yang diduga menjadi korban vaksin palsu, Senin, 18 Juli 2016. Terdapat 30 anak anggota Kopassus yang diduga menjadi korban.

Danjen Kopassus: Anggota Korps Baret Merah Jangan Galau

Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayor Jenderal TNI Herindra  mengatakan, pihaknya akan memberikan bantuan bagi para anggota yang anaknya menjadi korban vaksin palsu. "Untuk perbekalan, obat-obatan dan lain-lain kami siapkan dari RSPAD. Para prajurit tidak usah resah," ujarnya.

Vaksinasi atas balita.

IDI Pastikan Tak Ada Efek Negatif Jika Anak Divaksin Ulang

Orangtua masih trauma dengan adanya kasus vaksin palsu

img_title
VIVA.co.id
18 Juli 2016