Baru Seminggu di Jakarta, Udin Sudah Mengemis

Udin (Tengah), pengemis asal Bandung
Sumber :
  • VIVA/Ade Alfath

VIVA.co.id – Baru seminggu datang ke Jakarta, Udin (46) pria asal Ciwidey, Bandung, Jawa Barat kedapatan mengemis di jalanan Ibu Kota oleh petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan.

DKI Tak Lagi Operasi Yustisi atas Pendatang Baru, ini Alasan Anies

Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Mursidin mengatakan, Udin kedapatan sedang beroperasi di kawasan Pasar Festival, Kuningan Jakarta Selatan. Melihat ada pengemis yang sedang beroperasi, pihaknya langsung melakukan penjangkauan terhadap pengemis tersebut.

"Saat petugas kami tanya, ia mengaku berasal dari Bandung. Di sana ia bekerja sebagai petani. Baru datang habis Lebaran ini. Tinggal bersama anak dan istri di Senen, Jakarta Pusat," ujar Mursidin dalam keterangan tertulisnya, Senin, 18 Juli 2016.

Anies Prediksi 71 Ribu Pendatang Baru Jakarta Setelah Lebaran

Ketika dilakukan penjangkauan, lanjutnya, petugas mendapati uang Rp200 ribu berada di kantongnya. Padahal baru tiga jam Udin beroperasi di kawasan Pasar Festival Kuningan. Udin mengaku pendapatannya Rp100 ribu sampai Rp200 ribu dari jam lima sore sampai jam sembilan malam,

"Alasan Udin datang ke Jakarta ingin mengadu nasib. Dari cerita orang di Jakarta banyak orang sukses. Itu membuatnya tergoda untuk ke Jakarta. Ia mengaku kalau di kampung susah mencari uang," ujarnya menambahkan.

Pemprov DKI: Pendatang Baru Jangan Jadi PMKS Jalanan

Menurut Mursidin, orang yang datang ke Jakarta harus memiliki keterampilan, baik di sektor formal maupun informal. Sektor formal mereka bisa bekerja jadi karyawan atau pegawai. Sedangkan sektor informal mereka bisa berwirausaha mulai dari jualan bakso, soto, dan usaha-usaha lainnya.

"Kami tidak melarang warga daerah datang ke Jakarta. Asal memiliki keterampilan, pendidikan, tempat tinggal dan lain sebagainya. Itu untuk menunjang kehidupan mereka bertahan di Jakarta. Jika tidak bisa bertahan di Jakarta, kemungkinan besar mereka menggelandang atau mengemis," ujar Mursidin.

Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak memberi sumbangan kepada pengemis secara sembarangan. Masyarakat juga perlu cerdas dalam memberi. "Karena sekarang banyak modus untuk mendapatkan uang secara instan. Salurkan kepedulian ke lembaga resmi yang bertanggung jawab."

(mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya