Ada Tahu dan Mi Berformalin di Pasar Klender

Petugas Dinas KPKP Jakarta Timur sidak di Pasar Klender, Rabu (13/7/2016).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anwar Sadat

VIVA.co.id – Produk pangan yang mengandung zat kimia berbahaya masih beredar di sejumlah pasar. Salah satunya di Pasar Klender, Jakarta Timur.

Mi Berformalin dan Boraks Beredar Lagi, Kanali Ciri-cirinya

Kali ini, petugas kembali menemukan produk pangan berbahaya seperti tahu, usus ayam dan mi kuning yang mengandung formalin.

Kepala Suku Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan Jakarta Timur, Agung Priambodo, mengatakan usus yang disita sebanyak 6,5 kilogram.

Dua Tahun Gunakan Formalin, Pabrik Mie Digerebek

Kemudian ada puluhan tahu dan mi kuning yang disita dari pedagang di pasar tersebut. Pangan yang disita itu diamankan untuk selanjutkan dimusnahkan.

"Seluruhnya kami amankan dan dimusnahkan, agar tidak sampai ke tangan konsumen," ujar Agung saat inspeksi mendadak di Pasar Klender, Jakarta, Rabu, 13 Juli 2016.

Pabrik Mi Berformalin Terbongkar Setelah 10 Tahun Beroperasi

Agung mengatakan, beberapa temuan tersebut didapatkan dari tiga pedagang. Saat ini, ketiga pedagang penjual tahu, usus dan mi kuning ini langsung dimintai keterangan.

Mereka juga dibuatkan berita acara dan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi.

"Jika diulang dan tertangkap lagi, maka akan diserahkan ke aparat kepolisian dan bisa dijerat dengan Undang Undang Perlindungan Konsumen," kata Agung.

Salah seorang pedagang ayam, Tuniyem (48), mengaku usus yang dijualnya dipasok dari daerah Pulogadung. Setiap pagi ia dikirimi pemasok dalam bentuk ayam potong dan usus.

"Tidak tahu kalau usus ini mengandung formalin. Kami kan setiap pagi dipasok dari Pulogadung dan tidak tahu juga lokasinya di mana. Karena kan orangnya nganterin ke sini," ujar Tuniyem.

Dari keterangan Tuniyem, pihak Dinas KPKP Jaktim akan menelusuri pemasok usus berformalin di Pulogadung. Sedangkan tahu belum diketahui pemasoknya.

Sebab, pedagang mengaku tidak tahu dari mana tahu itu dipasok. Setiap pagi pemasok datang mengirimkan tahu. Demikian halnya mi kuning atau mi basah, belum diketahui pemasoknya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya