Modal Nekat, Tono dan Anjar Ingin Wujudkan Mimpi di Jakarta

Suasana di Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur.
Sumber :
  • Yasin Fadilah

VIVA.co.id – Kereta yang mengangkut pemudik dari berbagai daerah di Jawa berdatangan setiap jam di Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa, 12 Juli 2016. Hingga siang ini, terlihat masih banyak pemudik luar kota yang datang dari Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur.

DKI Tak Lagi Operasi Yustisi atas Pendatang Baru, ini Alasan Anies

Selain pemudik yang kembali ke Jakarta setelah liburan Lebaran, pendatang baru juga terlihat. Mereka datang ke Jakarta dengan satu alasan, ingin memperbaiki nasib. Sampai kini, Jakarta masih menjadi tempat untuk mewujudkan mimpi-mimpi para pendatang baru.

Salah satunya adalah Anjar, lelaki berumur 36 tahun yang datang bersama tiga kawannya dari Gombong, Jawa Tengah. Anjar ke Jakarta untuk menemui kerabatnya yang menawarkan pekerjaan di pabrik yang berada di Ciracas, Jakarta Timur.

Anies Prediksi 71 Ribu Pendatang Baru Jakarta Setelah Lebaran

"Iya, ke sini datang karena kemarin pas Lebaran ditawarkan untuk kerja di pabrik di daerah Ciracas. Belum tahu pabrik apa, tapi katanya bisa masuk," kata Anjar.

Anjar mengaku baru pertama kali datang ke Jakarta. Dia memberanikan diri karena mempunyai kerabat di Jakarta dan sudah ada pekerjaan untuk mendapatkan uang.

Adu Nasib di Jakarta, Sandiaga Minta Pendatang Punya Skill

"Kalau di kampung tidak ada kerjaan. Paling hanya bertani saja di sana. Atau jadi kuli panggul," ujar Anjar.

Menurut Anjar, gaji yang ditawarkan untuk bekerja di pabrik dianggapnya sudah cukup untuk bertahan hidup di Jakarta. Karena itu, dia memberanikan diri ke Jakarta bersama teman dari kampungnya.

"Gajinya lumayan, makanya ke sini juga tidak hanya modal nekat saja. Dibarengi dengan gaji yang cukup besar. Katanya sekitaran 3 jutaan," katanya.

Jadi Driver Ojek Online

Sementara itu, Tono (40) yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur, mengaku datang ke Jakarta hanya dengan modal nekat saja.

Dia tidak memiliki sanak saudara dan belum tahu akan tinggal di mana untuk malam ini. Tapi dia akan menghubungi teman-teman dari kampungya untuk menumpang tidur sementara. Bila tidak ada tempat pasti, Tono akan mengontrak atau kos dengan modal awal uang yang dia bawa dari kampung.

"Saya ke sini modal nekat saja dan tidak memiliki saudara. Ini hasrat saya saja yang ingin mencoba keberuntungan di Jakarta, katanya banyak yang berhasil dari kampung. Kalau terpaksa, ya paling ngontrak saja. Tujuanya pasti ke Jakarta Timur, kan murah-murah di sana," kata Tono.

Masalah pekerjaan, Tono yakin akan banyak yang bisa dimanfaatkan di Jakarta untuk mendapatkan uang. Mulai dari jadi kuli bangunan sampai berdagang. Selain itu, dia juga berencana menjadi sopir ojek online bila sudah mengumpulkan uang muka untuk kredit motor.

"Ya salah satunya berdagang kan bisa, atau kredit motor untuk jadi tukang ojek atau gojek online itu. Pelan-pelan cari dulu untuk uang muka kredit motor," ujar Tono.

Dari pantauan VIVA.co.id, Stasiun Jatinegara masih dipadati pemudik yang baru saja turun dari kereta jarak jauh. Stasiun ini menjadi salah satu tujuan warga yang kembali setelah merayakan libur Lebaran di kampung halaman.

Suasana sibuk masih terlihat. Hingga pukul 10.00 WIB, ribuan pemudik sudah turun di Stasiun Jatinegara. Setiap harinya, Stasiun Jatinegara melayani berbagai rute keberangkatan baik domestik di Jabodetabek maupun kedatangan dari luar Jabodetabek seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya