Wagub Djarot: Teroris Tewas di Ledakan Bom Mati Sangit

Polisi melakukan identifikasi terhadap pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7). Pengamanan Mabes Polri diperketat pasca pengeboman bunuh diri di Mapolresta Surakarta.
Sumber :
  • ANTARA/Maulana Surya

VIVA.co.id – Wakil Gubernur (Wagub) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Djarot Saiful Hidayat meminta agar ledakan bom di Solo tidak dihubungkan dengan Islam. Menurutnya teroris dan aksi teror sama sekali bukanlah Islam.  

Meredam Teror

"Aksi bom di Solo jangan dikaitkan dengan Islam karena Islam enggak begitu," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Jakarta pada Rabu, 6 Juli 2016.

Djarot mengatakan bahwa Islam bukanlah agama yang mengajarkan kekerasan.

Video Pria 10 Juta Dolar US di Balik Teror Polisi Tangerang

"Itu agamanya kekerasan itu. Islam enggak seperti itu. Islam itu agama penuh kasih sayang, memberikan rahmat untuk seluruh alam. Rahmatan Lilallamin," ucapnya.

Sementara para "pengantin" atau pelaku bom bunuh diri yang tewas akibat bom yang dibawanya kata dia bukanlah mati syahid.  

ISIS Tak Henti Hantui Polisi

"Mereka (pelaku bom bunuh diri) yang mati bukan mati syahid. Mereka mati sangit (hangus) bukan mati sahid begitu ya," katanya.  

Dia meminta masyarakat tidak khawatir dan takut. Selain itu masyarakat diminta proaktif memantau gerak-gerik seseorang atau kelompok di wilayahnya masing-masing. Pula agar menjauhkan diri dari ajakan komunitas yang bisa melakukan "cuci otak".  

"Kalau bicara mengenai pencegahan susah ya apalagi terkait masalah cuci otak tapi kalau saya menilai itu yang menjadi pagar kita itu masyarakat sendiri karena yang tahu persis kejanggalan yang terjadi di lingkungannya itu masyarakat," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya