- Viva.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id – Polisi terus mendalami kasus ledakan di saluran air Perumahan Pondok Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Dari hasil penyelidikan sementara, diduga ledakan terjadi akibat bensin. Terkait peristiwa ini, polisi juga telah mengamankan seorang warga yang diduga membuang bensin tersebut.
“Iya, ada satu warga yang sedang kami periksa. Dia bernama Sihotang, warga yang tinggalnya hanya beberapa meter dari lokasi ledakan,” kata Kapolresta Depok, Komisaris Besar Harry Kurniawan, Minggu, 3 Juli 2016.
Pada penyidik, Sihotang mengaku tidak menyangka jika bahan bakar yang dibuangnya ke saluran air bakal menimbulkan ledakan disertai kobaran api.
“Jadi dia ini tadinya beli bahan bakar untuk mobil yang baru dipinjamnya. Karena salah beli, harusnya solar bukan bensin, dia jadi panik. Nah, disedotlah bensin itu dari dalam tangki untuk dibuang ke selokan. Yang bersangkutan mengaku tak mengira jika itu menimbulkan ledakan. Saat ini kasusnya masih kami dalami, dan terkait pasal apakah ini kelalaian atau bukan itu juga sedang kami kaji,” jelas Harry.
Pada kesempatan ini, Kapolsek Sukmajaya, Komisaris Supriyadi, menambahkan dugaan ledakan terjadi karena bahan bakar itu menguap saat berada di dalam saluran.
“Karena ada unsur gas, terjadilah ledakan ketika uap menemukan celah gorong-gorong. Untuk api kita masih dalami, apakah ada yang buang puntung rokok atau tidak. Ini sedang kami dalami,” katanya.
Peristiwa ledakan tadi pagi itu, lanjut Supriyadi terjadi di tiga titik saluran air. Sejumlah saksi pun mengakui jika bunyi ledakan sempat terdengar lebih dari dua kali.
“Kan bensinnya mengalir, jadi meledaknya tidak di satu titik,” jelasnya.
Sementara itu, polisi telah memasang garis pembatas di sekitar lokasi kejadian. Tim Gegana juga telah diturunkan untuk mengetahui secara pasti penyebab ledakan tersebut.
Akibat ledakan ini, dua rumah rusak berat dan seorang warga mengalami luka bakar sehingga harus mendapatkan perawatan.