Habiburokhman Ogah Penuhi Tantangan Teman Ahok Hitung KTP

Politikus Gerindra, Habiburokhman.
Sumber :
  • Antara/ Fanny Octavianus

VIVA.co.id – Kepala Bidang Advokasi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Habiburokhman, menegaskan tidak akan mau penuhi tantangan relawan pendukung Basuki Tjahaja Purnama, Teman Ahok, untuk melakukan verifikasi satu juta Kartu Tanda Penduduk (KTP) dukungan untuk Ahok.

Habiburokhman: Polisi Tak Bisa Sembarangan Periksa Arteria Dahlan

Jawaban atas tantangan tersebut disampaikan politikus itu – yang pernah berjanji terjun dari puncak tugu Monumen Nasional (Monas) bila Teman Ahok bisa kumpulkan sejuta KTP – lewat akunnya di twitter.

Habiburokhman mengatakan, dia tidak memiliki waktu untuk menghadiri undangan Teman Ahok untuk melakukan verifikasi KTP. Selain itu, menurutnya, jika menghadiri undangan itu, diyakini akan menjadi kampanye terselubung bagi Teman Ahok untuk mendukung rencana judicial review terhadap pasal 48 Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Demikian responsnya:

Sindir Jokowi, Fadli Zon Ditegur Prabowo dan Gerindra Minta Maaf

Tanggapan Advokat Ganteng Habiburokhman Soal Undangan Teman Ahok Verifikasi KTP.

TA katanya mau mengundang orang2 yang meragukan klaim KTP termasuk saya untuk melakukan verifikasi ACAK secara langsung.

Habiburokhman Siap Perjuangkan Remisi untuk Habib Rizieq

Mohon maaf waktu saya terlalu berharga untuk menghadiri acara tersebut. Ini bentuknya kampanye terselubung untuk mendukung rencana Judicial Review mereka terhadap Pasal 48 UU Pilkada baru yang mengatur verifikasi faktual dilakukan dengan metode SENSUS dengan menemui langsung setiap pendukung calon yang menyerahkan KTP-nya. Logikanya kalau data tersebut benar, mengapa mereka keberatan dengan metode sensus. Metode sensus yang diatur UU Pilkada tentu jauh lebih akurat daripada metode verifikasi survey alias acak yang ditawarkan oleh Teman Ahok.

Seperti diketahui, juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, mengajak semua orang yang menuding satu juta KTP dukungan untuk Ahok adalah palsu, untuk menghitung ulang raihan KTP secara bersama.

Beberapa tokoh dan pejabat publik yang meragukan keaslian KTP pendukung Ahok di antaranya Abraham Lunggana (Lulung), Fahri Hamzah, Ratna Sarumpaet, Habiburokhman, Adian Napitupulu, Muhammad Taufik, Fadli Zon, serta Ahmad Dhani.

"Kami merasa aneh dan menganggap tudingan yang bermunculan di surat kabar dan di media sosial itu sengaja dialamatkan kepada kami karena motif-motif tertentu,” ujar Amalia, di Jakarta, Selasa, 28 Juni 2016.

Amalia menjelaskan, guna menjawab keraguan para tokoh dan pejabat publik tersebut, Teman Ahok akan menggelar hitung manual sejuta KTP yang telah mereka kumpulkan.

Rencananya, hitung manual akan dilakukan pada Rabu, 29 Juni 2015, pukul 11.00-19.00 WIB, di halaman Sekretariat Teman Ahok, di Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Diakui Amalia, dia juga telah menyebarkan 100 undangan untuk datang dalam penghitungan ulang tersebut.

"Kami sengaja mengundang yang percaya ataupun yang tidak percaya terhadap pengumpulan KTP, agar menyaksikan rekapitulasi ini, sehingga dapat menyudahi polemik yang beredar," kata dia.

Bagi yang ingin menyaksikan dan terlibat dalam rekapitulasi KTP ini dapat menghubungi Teman Ahok melalui SMS ke nomor 08128834873 untuk melakukan konfirmasi kehadiran.

“Kami merasa ini suatu keharusan untuk memberikan pembuktian terkait apa yang sudah dilakukan selama setahun ini," kata Amalia.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya