- Syaefullah/ VIVA.co.id
VIVA.co.id – Salah satu tersangka pembuat vaksin palsu, RA, diketahui pernah bekerja sebagai perawat di rumah sakit swasta di Bekasi, Jawa Barat. Menurut salah satu mantan rekan kerjanya di rumah sakit itu, kesuksesan RA bukan karena hasil jual vaksin palsu.
Melainkan usaha jual beli pakaian yang dia geluti setelah tak lagi bekerja sebagai perawat.
Hal ini diungkapkan bekas rekan kerja RA berinisial S, yang merupakan perawat di rumah sakit swasta di Bekasi itu. S mengisahkan salah satu pertemuannya dengan RA di sebuah pusat perbelanjaan, usai RA berhenti kerja pada 2007.
Saat itu, dia menanyakan alasan RA berhenti bekerja sebagai perawat. Kata S, dia tak mau bekerja lagi, karena sudah sukses membuka toko pakaian dalam di pusat perbelanjaan tempat keduanya bertemu.
"Dia akui kalau sudah sukses dan mampu membeli rumah elite di Kemang Pratama Regency," ujar S, Senin, 27 Juni 2016.
Tak hanya itu, RA berceloteh mengenai kemapanan yang dia miliki hasil keuntungan usaha tersebut, sampai-sampai bisa membeli mobil. "Dia bilang seolah-olah memang hidupnya sudah sukses dan tak perlu lagi kerja sebagai perawat," ujarnya.
S juga mengaku kenal dengan suami RA, HT, yang juga menjadi tersangka di kasus pembuatan vaksin palsu ini. Menurut S, HT juga berprofesi sebagai perawat dan pernah bekerja di rumah sakit swasta lainnya di Bekasi Barat. "Kala itu, setahu saya dia di bagian kamar operasi," ujarnya.
Dari informasi terakhir yang dia dengar, suami RA juga berhenti kerja dari rumah sakit itu, tapi bekerja di klinik salah satu produsen dan perakit sepeda motor ternama sebagai perawat laki-laki.
"Dia cuma sebagai perawat di klinik itu. Bukan GM seperti yang disebut-sebut banyak orang," katanya.
