Ahok Cabut KJP Milik Jakmania yang Bikin Rusuh di GBK

Suporter Persija Jakarta saat kericuhan di SUGBK.
Sumber :
  • Antara Foto/Wahyu Putro A

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, akan mencabut fasilitas Kartu Jakarta Pintar (KJP) murid sekolah negeri di Jakarta yang terlibat kerusuhan, keributan, atau tindak kekerasan.

Fans Liverpool Jadi Korban Kekerasan Suporter ManCity

Apa yang dilakukan Ahok itu merupakan sikap Pemerintah Provinsi DKI, untuk mencegah kerusuhan yang disebabkan kenakalan remaja, seperti bentrok suporter Persija, JakMania, dalam laga sepak bola antara Persija Jakarta dan Sriwijaya FC, Jumat malam, 24 Juni 2016 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).

"Kita akan bilang sama mereka (murid pelaku keributan), lain kali kalau kamu ikutan begitu, KJP akan dicabut," ujar Ahok, di Balai Kota DKI, Senin, 27 Juni 2016.

Suporter Inggris Harus 'Puasa' Minum Bir di Piala Dunia 2018

Ahok mengatakan, KJP merupakan bantuan keuangan dari pemerintah yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan murid. Akan tidak tepat jika murid penerima bantuan itu, justru menjadi salah satu pelaku onar, bukannya fokus kepada pendidikan mereka.

"(Jika terlibat kerusuhan), kamu itu sebenarnya mau sekolah yang benar atau enggak?," ujar Ahok.

Tawuran Suporter Bikin Dinding Stadion Runtuh, 8 Orang Tewas

Ahok juga mewacanakan ditambahnya jam belajar di sekolah untuk mencegah keributan yang disebabkan murid kembali terulang. Menurutnya, murid pelaku onar seringkali adalah anak yang kurang mendapat pengarahan dari orang tuanya di rumah. Ditambahnya jam belajar di sekolah akan membuat guru bisa melakukan pembinaan kepada mereka.

"Lebih baik jamnya (jam belajar) lebih panjang di sekolah, supaya anak-anak seperti itu kita bina di sekolah," ujar Ahok.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya