Independen Atau Parpol, Ahok Putuskan Saat Makan Ketupat

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
Sumber :
  • ANTARA/Hafidz Mubarak A

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama berencana pulang ke kampung halamannya di Belitung Timur pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Di sana, ia akan membuat keputusan terkait jalur partai politik atau jalur perseorangan yang akan ia tempuh di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.

Hanura: Ahok Harus Lebih Cinta Jakarta Dibanding Parpol

"Aku pulang ke Belitung dulu, makan ketupat dulu, baru mutusin," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Senin, 27 Juni 2016.

Ahok mengatakan, salah satu dasar pertimbangan yang akan ia gunakan kali ini adalah kepastian komunitas relawannya, Teman Ahok, yang berhasil mencapai target pengumpulan satu juta Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI.

Cerita Ahok 'Diejek' Tak Punya Uang oleh Partai Pendukung

Teman Ahok mengklaim berhasil mencapai target pada Minggu, 19 Juni 2016. Namun pada pekan yang sama, muncul kecurigaan Teman Ahok melakukan manipulasi untuk mencapai target.

Ahok mengatakan, Teman Ahok saat ini tengah melakukan rekapitulasi internal KTP yang terkumpul dalam rangka bersiap menghadapi verifikasi faktual Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI pada 21 Agustus 2016 hingga 3 September 2016.

Ahok Belum Pilih Maju Via Parpol atau Dukungan KTP

"Mereka mau selesaikan rekapitulasi karena banyak orang enggak percaya (satu juta KTP terkumpul)," ujar Ahok.

Teman Ahok rencananya juga akan mengundang pihak-pihak di luar mereka, termasuk wartawan, untuk membuktikan KTP yang terkumpul asli.

"Silakan kamu (wartawan) pilih. (KTP) Nomor satu sampai sejuta pilih yang mana. Udah pilih, nanti langsung diverifikasi, tanya ke orang yang bersangkutan," ujar Ahok.

Ahok berharap proses itu, minimal tahap rekapitulasi, selesai sebelum Hari Raya Idul Fitri pada tanggal 6 Juli 2016. Dengan demikian, di kampung halamannya, ia dengan tenang bisa membuat keputusan, menggunakan hasil kerja keras Teman Ahok yang telah terverifikasi, atau mengambil kemungkinan maju dari jalur parpol, dengan memanfaatkan kemungkinan koalisi tiga partai politik yang telah mendukungnya, atau kemungkinan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengusungnya.

"Tunggu mereka dulu (keberhasilan Teman Ahok membuktikan keaslian dukungan). Kita sepakat mereka minta waktu sampai satu juta (dukungan yang terverifikasi)," ujar Ahok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya