PDIP Tak Mau Buru-buru Usung Risma di Jakarta

Foto poster dukungan untuk Tri Rismaharini alias Risma sebagai calon gubernur DKI Jakarta yang beredar di media sosial.
Sumber :
  • IST

VIVA.co.id – Nama bakal calon Gubernur DKI Jakarta makin semarak, ketika warga Tanah Merah, Jakarta Utara dan Kebon Jeruk, Jakarta Barat mendeklarasikan dukungan terhadap Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, untuk menjadi calon pemimpin DKI.

Golkar Ngotot Ajukan Kader Internal di Pilgub Jakarta 2024

, yang sudah menyatakan diri maju dalam Pilkada Jakarta 2017 mendatang.

Meski sudah ada dukungan masyarakat, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai partai politik tempat Risma bernaung, tak lantas membaut keputusan untuk mengusung Risma menjadi calon.

Unggah Foto Jokowi dan Ahok, Fadli: Sejarah Simpan Misteri

"PDIP punya mekanisme sendiri, mau didesak siapapun, PDIP sepertinya didorong segera menerima Ahok, atau sekarang didorong lagi untuk memberi ruang Bu Risma ke Jakarta. Namun semua harus sesuai mekanisme partai, itu tidak tercemari, ada proses dari bawah," ucap Politisi PDIP, Dwi Ria Latifa pada perbincangan dengan tvOne, Senin, 27 Juni 2016.

Dia pun mengatakan semua nama yang muncul saat ini akan menjadi pertimbangan, sehingga PDIP tak akan tutup mata dengan semua perkembangan politik yang terjadi, baik di masyarakat maupun manuver yang dilakukan para calon.

Buya Syafi'i soal Ganjar: Layak, kalau Tak Dipanggil Jakarta

"Partai mohon dihargai sebagai pilar demokrasi untuk menjaga konstitusi ini," ungkapnya.

PDIP, kata Ria, juga tidak gelap mata dengan beberapa nama calon yang mengaku sudah memiliki pendukung konkrit, seperti Ahok yang sudah mendapatkan dukungan dari satu juta KTP warga DKI melalui tim relawan Teman Ahok.

"PDIP tidak terpesona dengan seorang calon yang mengatakan punya satu juta atau lima juta suara, seolah-olah itu bargaining position, itu bukan posisi PDIP. Kalau calon melamar untuk ingin diusung kemudian mengikuti mekanisme, apalagi kalau dia sosok bagus dicintai dan dikenal rakyat, itu akan jadi salah satu pertimbangan," jelasnya lagi.

Meski begitu dia mengakui, dengan meningkatnya iklim politik menjelang Pilkada tahun depan, banyak pihak yang menanti langkah PDIP dalam mendukung calon. Terutama setelah beberapa partai sudah menyatakan dukungannya, seperti Partai Golkar, Hanura atau NasDem yang mendukung Ahok.

"Memang terkadang ada ketidaksabaran, tapi apa hasil PDIP itu dinamika," terang Ria sambil tersenyum.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya