Ahok Tegaskan Ingin Monas Bebas dari PKL

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
Sumber :
  • VIVA/Adin Lubis

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok, mengungkapkan keinginannya, agar kawasan Monumen Nasional (Monas) bebas dari pedagang kaki lima (PKL).

Sandiaga Instruksikan Satpol PP Sterilkan Kawasan Monas dari PKL

Alasannya, agar monumen peringatan setinggi 132 meter yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda itu bisa dimanfaatkan masyarakat secara bebas.

"Saya nanti tidak mau ada PKL, buat buka bersama, mau sarapan pagi rakyat. Segala macam kegiatan," kata Ahok di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Jalan Medan Merdeka Barat 15, Jakarta Pusat, Senin 20 Juni 2016.

Kawasan Monas Ditutup, PKL Mangkal di Taman Tugu Tani

Keinginan Ahok itu bukan tanpa dasar atau alasan. Sebab, menurutnya, Monas akan dijadikan sebagai tempat penyelenggaraan upacara negara. 

"Monas kan nanti mau dijadikan tempat upacara negara juga. Bendera pun mau ditaruh, bendera pusaka, mau balikin lagi. Pak Jokowi (Joko Widodo) mau balikin lagi kayak zaman, zamannya dulu," ungkap mantan Bupati Belitung Timur itu.

Penyerang AC Milan Rafael Leao Bisa Dapat Ballon d'Or

Untuk diketahui, Tugu Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda.

Pembangunan monumen ini dimulai pada 17 Agustus 1961 di bawah perintah Presiden Soekarno, dan dibuka untuk umum pada 12 Juli 1975.

Tugu Monas dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya