Tragis, Bocah Perempuan Diculik di Hadapan Ibunya

Ibu korban penculikan Cikupa di Komnas PA, Jumat, 3 Juni 2016.
Sumber :
  • Anwar Sadat - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Seorang bocah perempuan berusia delapan tahun berinisial ET, dilaporkan telah menjadi korban penculikan. Tragisnya, ET diculik di hadapan ibu kandungnya di dekat sebuah mini market di Bunderan Tiga, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten.

Pertanyakan Ghea Indrawari yang Belum Menikah, Anang Hermansyah Dihujat Netizen

Ibu bocah itu, Rita Tjoa menceritakan, kejadian tersebut terjadi pada Selasa 17 Mei 2016, saat dia baru usai belanja bersama anaknya di mini market tersebut. Saat sedang berjalan menuju parkiran mobil, tiba-tiba ada orang yang datang dan langsung mengambil ET yang saat itu berjalan di belakang Rita.

"Saya habis belanja waktu itu, pas enggak lama keluar menuju parkir mobil, tiba-tiba ada orang yang langsung ambil anak saya," ujar Rita di kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat 3 Juni 2016

6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions

Menurut Rita, pria penculik yang mengambil ET tidak sendiri. Namun, beraksi bersama dua orang lainnya. Rita yang saat itu melihat anaknya digendong salah satu penculik berupaya mengejar. Tetapi, dua pelaku lain yang datang, dan mendorong Rita hingga jatuh.

Saat itu, Rita tersungkur dan mengalami luka di bagian kaki kanan, dia pun sudah berupaya meminta tolong masyarakat sekitar. Sayangnya, tak ada yang menolongnya.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

"Mobil itu dengan cepat langsung kabur, Saya tidak ingat jelas nomor polisinya, tetapi mobilnya berwarna hitam," kata Rita.

Rita, kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tangerang. Pihak Kepolisian sudah menerima laporan Rita. Tetapi, hingga kini belum ada titik terang terkait kasus penculikan tersebut

Pengacara Rita, Didik Siswanto mengatakan, ada kekhawatiran ET diculik sindikat perdagangan anak. "Ada kekhawatiran perdagangan anak, karena dari proses eksekusinya sangat profesional," kata Didik. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya