Cerita Ahok Soal Tawaran Mobil Mewah dan Bus Tak Jelas

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta Basuki Thahaja Purnama atau Ahok memiliki kesan mendalam terhadap relawan saat mendorongnya untuk maju lewat jalur independen.

SBY Sebut Kultur Politik Tanah Air Berubah Sejak Pilkada DKI 2017

Ahok mengaku saat ditawarkan maju oleh relawan , ajuan itu ibarat menawarkan dirinya untuk naik ke dalam sebuah bus tanpa tujuan jelas. "Saya bilang kamu kayak ngajak saya naik bus dan turun di terminal mana, enggak jelas," kata Ahok di acara Fair, Minggu 29 Mei 2016.

Sebabnya, lanjut Ahok, meski diakuinya saat itu ia memang sedang berseteru dengan DPRD DKI soal Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), namun secara personal hubungan Ahok dengan DPRD tetap terjaga.

SBY Sindir Kejanggalan Pilkada DKI 2017

Sehingga, kemungkinannya untuk diusung lewat partai politik pada tahun 2017, tetap akan memungkinkan. Apalagi beberapa survei memang menunjukkan Ahok masih memiliki peluang kuat untuk didukung warga Jakarta. "Partai politik pasti akan pilih (kandidat untuk diusung) yang akan menang," ujar Ahok.

Atau dengan kata lain, kata Ahok, saat itu secara tidak langsung ia sudah memiliki peluang untuk naik sebuah mbil mewah lengkap dengan sopir dan tujuan yang jelas.

Pilpres 2019 Diharapkan Tak Seperti Pilkada DKI, Marak Hoax

Maklum, tawaran untuk jalur independen lewat pengumpulan Kartu Tanda Penduduk (KTP), memang terbilang belum meyakinkan. Namun demikian, relawan di tetap berkomitmen serius.

Bahkan, jika pun pengumpulan KTP itu tak maksimal. Ahok diyakinkan bahwa hal itu bisa menjadi petunjuk bahwa mereka telah sama-sama berusaha untuk membuktikan bahwa jumlah masyarakat yang memang ingin dirinya maju bukan dari jalur partai politik adalah besar.

"Dasar anak muda (). Mereka bilang kalau naik mobil mewah, saya melakukan perjalanan sendirian. Tapi kalau naik bus, saya ramai-ramai sama mereka," ujar Ahok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya