10 Polisi Terluka Dipukuli Pendemo Misterius di Priok

Bripda Pandu menceritakan kronologi penyerangan, Kamis, 26 Mei 2016.
Sumber :
  • Danar Dono - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Sejumlah anggota Kepolisian Resor Metro Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara menderita luka-luka setelah diserang dan dipukuli ratusan pendemo misterius atau tak dikenal di Jalan Enggano, Tanjung Priok, Kamis sore, 26 Mei 2016.

Nikita Mirzani Ngaku Dapat Kekerasan dari Mantan, Psikolog Bilang Begini

Mereka yang diserang dan dipukuli yakni, anggota kepolisian dari Satuan Sabhara. Berdasarkan laporan, penyerangan dan pemukulan itu terjadi saat korban sedang dalam perjalanan pulang usai bertugas di Polrestro Pelabuhan Tanjung Priok.

Salah seorang korban, Brigadir Polisi Dua (Bripda) Pandu, menceritakan awalnya ia baru saja keluar dari pos 8 kawasan Pelabuhan Tanjung Priok. Saat melintas di Jalan Enggano, korban diserang pendemo dan dipukuli dari belakang.

7 Warna Bola Mata Paling Langka di Dunia, Hanya 2 Persen Populasi yang Punya

"Saya baru keluar pos arah pulang, bareng anggota juga sekitar 10 orang. Lalu iring-iringan pendemo ini teriak-teriak ke kami, sambil bunyikan klakson, tiba-tiba langsung menyerang pakai bambu," ujar Pandu di ruang pelaporan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestro Jakarta Utara.

Saat dipukuli, 10 anggota Sabhara tak bisa melakukan perlawanan. Karena jumlah pendemo yang menyerang mencapai ratusan orang. Mereka akhirnya memilih menyelamatkan diri dengan berlari ke Markas Polrestro Jakarta Utara.

Sosok Matias Gobay, Dalang OPM atas Penembakan Keji Danramil Aradide

"Kami awalnya pakai jaket semua, sempat mau melerai. Saya buka jaket, ternyata mereka memang terus memukuli. Jumlahnya ratusan, ada mobil komando juga, jadi kami mundur," ujarnya.

Atas kasus itu, Polrestro Jakarta Utara sudah membentuk tim dan memburu pelaku penyerangan dan pemukulan itu. Informasi terakhir, pelaku melarikan diri ke arah Plumpang. (ase)

Lori Schappell dan George Schappell ,62, meninggal pada tanggal 7 April 2024.

Hidup dengan Kepala Menempel Selama 62 Tahun, Kembar Siam Tertua di Dunia Tutup Usia

Kembar siam tertua di dunia meninggal pada usia 62 tahun. Guinness World Records mengkonfirmasi kematian tersebut dalam sebuah pengumuman pada hari Jumat 12 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024