- Fajar GM - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Keinginan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, untuk menjadikan Sungai Ciliwung sebagai kawasan wisata sudah mendekati kenyataan.
Sebab, Pemerintah Provinsi DKI mendapatkan lahan seluas 34 hektare dari Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya, untuk melebarkan aliran sungai terpanjang di Ibu Kota itu.
"Berbahagialah karena pihak Kodam Jaya merelakan tanah untuk normalisasi Ciliwung. Dukungan Kodam Jaya sangat tinggi sebagai pengendalian banjir Sungai Ciliwung," ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen SDA), Mudjiadi di Balai Kota Jakarta, Kamis, 19 Mei 2016.
Dengan penambahan lahan itu, nantinya Sungai Ciliwung bisa memiliki lebar 40 meter hingga 50 meter. Saat ini, lebar sungai bersejarah itu hanya mencapai 15 meter hingga 20 meter.
Sungai Ciliwung yang dibanggakan seluruh warga Jakarta, diyakini Ahok, dapat menjadi tujuan wisata. Menurutnya, Sungai Ciliwung yang mengarah ke daerah Condet memiliki tebing sedimen atau cadas yang indah dan masih alami.
Ahok ingin membuat air di Sungai Ciliwung kembali ke wujud aslinya zaman dulu, yakni jernih dan bening.
"Pertama, sampah dibuang ke pintu Manggarai, lalu airnya jadi dalam dan lumpurnya digerus. Air di atasnya bisa bening. Air yang bening di semua sungai bisa jadi baik untuk berenang juga," kata Ahok.
Seperti diketahui, Ahok dan sejumlah pejabat DKI kemarin melakukan penyusuran Sungai Ciliwung dengan menggunakan perahu. Dalam perjalanan, Ahok menemukan tebing batuan alam berupa cadas, yang menurutnya sangat indah.
Sebagai seorang yang memiliki gelar sarjana Ilmu Geologi Universitas Trisakti, Ahok sangat paham betul dengan apa yang ditemukannya itu. Dari situlah muncul niat Ahok untuk menjadikan Ciliwung sebagai kawasan wisata. (ase)
Laporan Diza Liane Sahputri
