Anak Korban Kekerasan Berpotensi Jadi Pelaku

VIVAnews – Kasus kekerasan terhadap anak di wilayah Bogor meningkat sebesar 60 persen. Data Pratista Indonesia, lembaga perlindungan anak dan perempuan, menunjukkan, terjadi 88 kasus kekerasan terhadap anak sejak tahun 2008.

Direktur Pratista, Netty Lesmanawati, mengatakan, banyak dampak negatif yang ditanggung anak korban kekerasan. Bahkan harus ditanggung seumur hidupnya. "Kekerasan membuat anak tidak percaya diri, juga pemurung. Lebih parahnya, korban kekerasan bisa menjadi pelaku kekerasan," katanya, Kamis 23 Juli.

Selama tahun 2008, terjadi 54 kasus kekerasan terhadap anak. Sedangkan pada semester awal 2009, terjadi 34 kasus. Lebih dari 50 persennya adalah kasus kekerasan seksual.

Sementara data April 2005 sampai April 2009, terjadi 170 kasus kekerasan seksual terhadap anak. Sebanyak 67 kasus kekerasan seksual, 7 kasus penelantaran, 20 kasus kekerasan fisik, dan 18 kasus kekerasan psikologis.

Netty mengeluhkan minimnya peran pemerintah atas kebijakan perlindungan terhadap anak. Pemerintah seharusnya memperhatikan kebutuhan anak seperti ketersediaan ruang hijau, sarana bermain anak, jaminan gizi, dan jaminan pendidikan dengan sekolah gratis. "Dengan begitu mereka tidak mendapatkan pelayanan yang baik," ujarnya.

Aji, aktivis yang banyak terlibat dalam kehidupan anak jalanan di Kampung Beling dan Kampung Mongol, Ciheuleut, Bogor, berharap pemerintah peduli dengan memberi jaminan perlindungan terhadap anak kurang mampu. Kampung Beling dan Kampung Mongol adalah perkampungan yang seluruh penghuninya adalah anak jalanan, pengemis dan pengamen.

Ia tak ingin semakin banyak anak jalanan dan kurang mampu yang menjadi korban kekerasan. "Banyak keinginan kami, tapi yang paling inti adalah kehidupan mereka yang dibawah supaya lebih baik," ujar Aji.

Kumpulan Kata-kata Inspiratif untuk Memperingati Hari Kartini

Laporan: Ayatullah Humaeni| Bogor

Menhub Budi Karya Sumadi.

Pergerakan Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Menhub Budi Beberkan Catatan dari Jokowi

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi resmi menutup Posko Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2024. 242 juta pemudik pun bergerak pada momen tersebut.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024