Bom di Hotel Marriott, Azahari Punya Barang

VIVAnews -- Hingga siang ini polisi belum mengumumkan secara resmi siapa dalang peledakan di Hotel Marriot dan Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Ini berarti sudah sepekan penyidik menelusuri berbagai tempat yang dicurigai sebagai tempat persembunyian pelakunya.

Kejadian peledakan terjadi sepekan lalu. "Berilah kesempatan kepada polisi," kata Brigjen (Purn) Suryadarma Salim, mantan Komandan Detasemen Khusus 88 Polri. "Yakinlah polisi bisa mengungkap kasus ini. Kasus-kasus sebelumnya semuanya terungkap."

Suryadarma juga yakin, pelakunya berasal dari kelompok teroris yang beraksi di sejumlah tempat selama ini. Jaringan ini bertalian dengan Jamaah Islamiah (Al-Qaedah). "Bom itu adalah Azahari punya barang," katanya. Azahari adalah tokoh teroris yang dikenal jago meracik bom hingga dia dipanggil doktor bom oleh pengikutnya.

Sebelum tewas ditembak di Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu, Azahari telah mengajarkan cara merakit bom kepada sejumlah pengikutnya. Empat tersangka peracik bom -- murid Azahari-- sudah pernah ditangkap polisi.
Sejumlah muridnya diperkirakan masih berkeliaran dan menjadi pengikut Noordin M. Top, gembong teroris yang selama ini menjadi pasangan Azahari. Diduga merekalah yang meracik bom untuk kelompok ini.

Sejauh ini polisi sudah mengantongi sejumlah petunjuk dan bukti yang bisa dijadikan sebagai arah penulusuran untuk mengungkap kasus ini. Di antaranya adalah CCTV yang telah merekam wajah tersangka yang diduga sebagai istimata, yaitu orang yang si peledak yang tokoh bom bunuh diri itu. Saat ini polisi sedang menggali kepastian identitasnya.

Selain itu, sumber VIVAnews.com juga menyebutkan polisi sedang menelusuri hubungan telepon yang dilakukan si tersangka sebelum meledakkan bom. Ada sejumlah nomor yang dihubungi si peledak sebelum beraksi. Namun dia tak mau menyebutkannya lebih detail. "Sebab, bisa mengganggu proses penelusuran."

Jejak lainnya adalah jenis bom yang diledakkan di dua hotel itu. Diperkirakan, bahan peledak yang meletus di Hotel JW MarriottĀ  beratnya antara 15-20 kilogram. Sedangkan di Hotel Ritz Carlton seberat 10 kilogram.

Adapun barang bukti yang ditemukan dalam tas laptop di kamar 1808 Hotel Marriot adalah bom yang siap diledakkan seberat 5 kilogram. Di dalam laptop ditemukan kabel tunggal. Dari penelusuran polisi, menurut sumber VIVAnews, bahan peledak yang ditemukan polisi ini dari unsur beberapa bahan kimia seperti potasium, sulfur, dan carbon.

Kemudian dicampur dengan shrapnell (seperti mur dan baut) untuk menambah efek merusaknya. Tak ditemukan unsur seperti C4 maupun TNT yang berdaya ledak tinggi. Dari racikan bom ini, sama dengan yang disita polisi di sejumlah tempat seperti Palembang, Sumatera Selatan, dan Cilacap. Dia mengakui racikan ini ciri khas Azahari.

Lucu Jika Kubu 01 dan 03 Gabung ke Prabowo, Pakar: Haram Hukumnya, Mereka kan Nuduh Curang
Shin Tae-yong dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir

Kata PSSI Usai Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong

PSSI resmi memperpanjang kontrak Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan itu akan menangani Timnas Indonesia hingga 2027 mendatang.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024