Aliran Sesat Depok Punya Tuhan dan Gelar Ritual Liar

Suasana di lokasi ritual aliran sesat di Depok.
Sumber :

VIVA.co.id – Kelompok berbasis keagamaan yang diduga mengajarkan aliran sesat di Kampung Sawah, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, ternyata tak hanya, mentiadakan salat dan puasa sebagai ibadah yang wajib ditunaikan.

Imam Mahdi Palsu Jelaskan Bangunan Mirip Kakbah di Padepokan

Tapi, aliran yang mengatasnamakan kelompok mereka Amanat Keagungan Ilahi (AKI) itu, diduga juga menggelar seks bebas, antara pemimpinnya yang bernama Edi dengan jemaah wanitanya.

Aliran sesat itu, menjalankan aktivitas berkumpul dan menggelar ritual di sebuah rumah di lingkungan RT 02/ 03. Dayat, Ketua RT mengatakan, ritual seks bebas itu, terungkap berdasarkan informasi yang didapatkan Dayat dari seorang pria yang istrinya pernah menjadi jemaah aliran tersebut.

Mengaku Sebagai Imam Mahdi, Winardi Dapat Wangsit Setelah Sakit Perut

"Itu terungkap setelah suami korban menunjukan bukti pesan singkat pelaku ke istrinya. Tulisannya ya begitu, mesum," ujar Dayat, Kamis, 12 Mei 2016.

Berdasarkan pengamatan Dayat, selama ini, aliran itu juga mewajibkan jemaah wanita mengenakan pakaian seksi.

Polisi Pastikan Ajaran Sesat AKI Telah Bubar

Pakaian seksi dikenakan setiap kali mereka akan berkumpul di lokasi. Selain itu, jemaah wanita juga diharuskan mewarnai rambut mereka dengan berbagai warna.

"Nah, jemaah yang wanita diwajibkan memakai pakaian seksi, rambut diwarnain dan merokok," kata Dayat.

Selanjutnya... Mengaku Tuhan...

Mengaku Tuhan

Dayat menceritakan, aliran itu sudah beraktivitas di lingkungan tempat tinggal sejak setahun lalu. Dan, sudah cukup banyak warga sekitar yang terjerumus dan mengikuti aliran itu. Tapi, pada akhirnya mereka kembali bertobat.

 "Iya ada beberapa warga saya yang gabung ke sana. Beberapa di antaranya sudah sadar," kata Dayat.

Bukan itu saja, menurut Dayat, Edi juga meubah kalimat syahadat dengan mengaku dirinya sebagai Tuhan. Dan, Edi meminta jemaahnya untuk menyetor infak per bulan dengan kisaran Rp1 juta. Untuk merekrut jemaahnya, biasanya Edi lebih dahulu mengimingi dengan uang senilai Rp200 ribu.

"Untuk ritual, info yang saya dapat dari korban dilakukan di kamar. Modusnya zikir," kata Dayat.

Sementara, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok, KH Ahmad Dimyati Badruzzaman menegaskan, aliran yang melarang jemaahnya salat dan berpuasa dipastikan sesat.

Dan apa yang diajarkan kelompok yang mengatasnamakan diri mereka Amanat Keagungan Ilahi (AKI) itu, diduga kuat telah melenceng dari ajaran Islam.

Salat dan puasa adalah wajib dalam Islam. Itu tertulis jelas di dalam al quran. Ajaran yang menentang itu adalah kesesatan yang luar biasa," katanya.

Terkait aliran AKI, Dimyati menegaskan akan melakukan rapat bersama pengurus pada Jumat ini. "Akan kita bahas untuk langkah selanjutnya," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya