- Danar Dono / VIVA.co.id
VIVA.co.id - Nama Sandiaga Uno muncul dalam daftar dokumen investasi bodong dan pengemplang pajak yang melibatkan klien-klien dari perusahaan hukum berbasis di Panama, Mossack Fonseca. Daftar orang-orang ternama dunia itu terungkap dalam bocoran 'Panama Papers'.
Bakal calon gubernur DKI Jakarta itu menilai, munculnya bocoran 'Panama Papers' itu sebagai upaya untuk menjegalnya di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Ia mengatakan, beredarnya dokumen tersebut semakin menguatkan indikasi untuk menjegalnya di Pilgub DKI.
"Iya lah (terkait pilgub), makanya tadi kita bisa lihat arahnya ke mana. Kita buka saja semuanya. Saya mendukung sekali membuka itu," kata Sandiaga Uno usai menghadiri Pengukuhan Pengurus Lengkap Kadin di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa 5 April 2016.
Menurut Sandi, bocoran 'Panama Papers' itu juga harus menjadi pelajaran untuk transparansi. Apalagi, terkait Pilgub DKI. Dia mendukung, dengan kejadian ini maka semua calon juga harus transparan. Sandiaga mengaku siap bersikap transparan.
"Insya Allah itu akan mendorong lebih transparan ke depan dan saya memang berniat untuk membuat proses ini se-transparan mungkin. Dan saya mendukung proses itu," ujar Wakil Ketua Umum Kadin itu.
Walau begitu, dia mengakui kejadian ini tidak menyurutkan niatnya untuk maju dalam bakal calon gubernur DKI dari Partai Gerindra.
Panama Papers merupakan bocoran dokumen yang mengungkap adanya investasi bodong dan pengemplang pajak, melibatkan klien-klien dari perusahaan hukum berbasis di Panama, Mossack Fonseca.
Menurut International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ), yang bermitra dengan media Jerman, Suddeutsche Zeitung, untuk merilis dokumen tersebut, data di dalamnya melibatkan 200 negara dan kekuasaan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Ada nama 140 politisi dan pejabat publik juga di dalamnya, termasuk 12 penguasa negara, di antaranya Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Perdana Menteri Islandia, Sigmundur David Gunnlaugsson.
(mus)