Cerita Ahok di Balik Hadiah Handphone Buat Ibu Penjaga Taman

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Selasa, 29 Maret 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Fajar Ginanjar Mukti

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, dia memberi sebuah telepon pintar dengan harga yang cukup mahal kepada Maryati (54), Pegawai Harian Lepas (PHL) Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI, lantaran ingin menghasut. 

Ahok Ingin Ubah Konsep Operasional Bus TransJakarta
"Ibu yang berani pukul pendemo saya kasih
handphone
Ahok Bakal Musnahkan Makanan Berbahaya di Jakarta
karena saya mau hasut semuanya (untuk berani menunjukkan ketegasan serupa)," ujar Ahok, sapaan Basuki, saat memberi pengarahan dalam pembukaan Musrenbang di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Selasa, 29 Maret 2016.

Menurut dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI memiliki program "Lima Tertib". Salah satunya adalah tertib berunjuk rasa. Siapapun diperbolehkan berunjuk rasa asal tetap menjaga ketertiban, termasuk keindahan taman.

Ahok Nilai Terlalu Banyak Perda Bikin Seperti Negara Bagian

Maryati, yang bertugas menjaga taman di median Jalan Medan Merdeka Selatan, adalah salah satu pegawai Pemprov DKI yang tak segan menegakkan program itu. Saat terjadi unjuk rasa para sopir taksi, 22 Maret 2016, ia berani memukul kepala seorang pengunjuk rasa, yang mengencingi dan menginjak-injak taman, dengan gagang sapu. "Ibu itu bagus, dia berani pukul pendemo," ujar Ahok.

Ahok berpesan kepada seluruh pejabat Jakarta Utara peserta Musrenbang untuk mencontoh keberanian Maryati. Meski tidak akan diberi penghargaan berupa telepon pintar seperti Maryati, setiap Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov DKI akan mendapat penghargaan berupa Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) yang dibayarkan untuk setiap pekerjaan yang mereka selesaikan.

Setiap pejabat diminta tak segan-segan mendukung program pemerintah tanpa terpengaruh kepentingan politik maupun pengusaha. 

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya