Ahok Dituding Ingkar Janji Soal Obrolan Pindah Agama

Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Sumber :
  • Instagram @Basukibtp

VIVA.co.id - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Adhyaksa Dault menuding Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingkar janji karena menyebar sesuatu yang bukan fakta konkret kepada publik.

BI Catat Uang Beredar Maret 2024 Rp 8.888 Triliun, Naik 7,2 Persen
Adhyaksa mengaku, ia bersama Ahok, sapaan akrab Basuki pernah berbicara empat mata pada waktu itu. Konteks pembicaraannya, bagaimana peran keagamaan bisa menjadi sangat sentral dalam suatu wilayah, terutama dalam menentukan pemimpin.
 
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Ungkap 2 Hal yang Dilakukan Guna Mencegah Korupsi
"Saya sampaikan kepada Beliau, 'Pak Ahok saya diminta maju sebagai Gubernur. Kenapa? Mayoritas DKI itu Islam. Mereka ingin mendapatkan pemimpin yang juga orang Islam. Saya yakin orang Kristen juga punya pikiran yang sama," kata Adhyaksa dalam sebuah diskusi di Jakarta Selatan, Jumat, 25 Maret 2016.
 
Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Perbaiki Kualitas APBD, Singgung Permukiman Kumuh
Adhyaksa menjelaskan, hal ini memang sudah terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Misalnya, Sulawesi Utara yang mendambakan pemimpinnya berasal dari kalangan beragama Kristen, karena mayoritas penduduknya memang menganut agama Kristen.
 
"Lalu Pak Ahok bilang, 'Saya tidak bisa pindah agama'. Saya bilang, kalau Anda pindah selesai semua urusan. Anda maju sebagai Presiden pun akan saya dukung," kata Adhyaksa.
 
Diakuinya, perbincangan tersebut telah disepakati oleh kedua belah pihak untuk tidak disebar luaskan kepada publik. Namun, Ahok justru melanggar perjanjian yang sejatinya sudah disepakati. Bahkan, apa yang disampaikan pun jauh berbeda.
 
"Tiba-tiba beliau menyampaikan lain. Apa yang sudah disepakati justru dilanggar," kata Adhyaksa.
 
Ahok, kata Adhyaksa, menudingnya sebagai sosok yang menolak Gubernur DKI di luar agama Islam. Akibat pernyataan tersebut, Adhyaksa merasa telah diolok-olok di media sosial karena dianggap membenci umat Kristiani.
 
"Habis saya di-bully di media sosial. Saya tidak pernah punya masalah dengan mereka (umat Kristiani)," kata Adhyaksa.
 
Oleh karena itu, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini mencoba mengklarifikasi pernyataan Ahok. Adhyaksa menegaskan bahwa ia sama sekali tidak memiliki masalah dengan pemimpin dari luar Islam.
 
Sebab menurutnya, siapapun yang menjadi Gubernur DKI kelak memang takdir yang tidak bisa diganggu gugat. "Saya tidak ada sama sekali kebencian. Kalau dia (Ahok) terpilih, itu takdir. Cuma saya tidak bisa pegang komitmennya," kata Adhyaksa. (ase)
 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya