Di Tengah Demo Taksi Tolak Uber, Muncul Presiden Perdamaian

Presiden Perdamaian di demo sopir taksi, Selasa (22/3/2016)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Twitter

VIVA.co.id – Di tengah hiruk pikuk unjuk rasa pengemudi angkutan Jakarta yang menolak keberadaan taksi berbasis aplikasi online, seperti Uber dan Grab, Selasa 22 Maret 2016. Muncul sosok misterius, berpenampilan bak noni Belanda di era kolonial.

Pemerintah Harus Buat Aturan Rinci Soal Transportasi Online

Sosok perempuan ini mengenakan baju terusan berwarna cokelat, dengan selendang bertuliskan 'Presiden Perdamaian', yang menyimpang dari pundak sampai ke pinggangnya. Di kepala, dia mengenakan topi bundar dengan warna cokelat, serasi baju terusannya. Tak lupa, kacamata hitam lebar menutupi matanya. Tangannya dihiasi cincin batu.

Di tengah unjuk rasa, perempuan yang menamakan dirinya Presiden Perdamaian ini, terlihat hanya berjalan-jalan di antara peserta unjuk rasa pengemudi taksi.

Pengamat: Pemerintah Lindungi Pengusaha Taksi Konvensional

Tak hanya berpakaian cokelat, perempuan ini juga tertangkap kamera mengenakan pakaian terusan serba putih. Lengkap dengan pita putih besar menghiasi kepalanya.

Di media sosial, Presiden Perdamaian ini ramai diperbincangkan karena terjadi kebingungan di masyarakat mengenai kemunculannya.

Kapolri Minta Jajarannya Proaktif Redam Bentrok Pengemudi

Dalam akun Twitter pribadinya @PresidenPerdam1 perempuan ini juga menuliskan beberapa kicauan mengenai perdamaian. Salah satunya pasca terjadi serangan teror di jalan MH Thamrin, Jakarta awal Januari 2016 lalu.

Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.

Soekarwo: Jumlah Taksi Online Harus Dibatasi

Gubernur Jatim minta sistem kuota diberlakukan bagi taksi online

img_title
VIVA.co.id
21 Maret 2017