Geger, Pembunuhan Anjing Ras Pakai Racun Sianida di BSD

Anjing yang mati diracun sianida.
Sumber :
  • Bayu Nugraha - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Peristiwa kematian dengan pemicu racun sianida tak hanya ditemukan dalam kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan kopi beracun di Restoran Olivier, Grand Mal Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat saja

Corona Bikin Sengsara, Kota di China Larang Makan Kucing dan Anjing

Kasus pembunuhan dengan media racun sianida kembali terjadi, tapi kali ini korbannya binatang.

Dua ekor anjing ras, milik pasangan Antonius Timmerman dan Felicia, warga Jalan Samosir Blok H5 No.17 Nusaloka, BSD, Serpong, Tangerang menjadi korbannya.

Polisi Tetapkan Penembak Brutal Anjing di Tangerang Tersangka

Berdasarkan laporan yang diterima Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya dengan nomor laporan LP/ 1168/ III/ 2016/ PMJ/ Dit Reskrimum tanggal 11 Maret 2016, diketahui, anjing yang mati karena diracun dengan sianida masing-masing berjenis Golden Retriever dan Labrador Black.

Antonius menceritakan, dua anjing miliknya itu mati diracun dengan sianida pada 20 Februari 2016, sekitar pukul 19.00 WIB. "Racun dalam botol, racun itu dari ayam," ujar Antonius di Mapolda Metro Jaya, Jumat 11 Maret 2016.

Anjing Ditembak Mati Orang di Tangerang, Pemilik juga Bisa Kena Pidana

Antonius menjelaskan, saat kejadian ia sedang berada di rumah dan sekitar pukul 19.00 WIB ia ingin mengecek anjingnya yang berjumlah empat ekor. "Anjing tidak pernah diikat dan di kandangin. Hanya di halaman rumah," ujarnya.

Saat itu, Antonius melihat satu anjing bernama Candy sudah mati terkapar di halaman. Sedangkan tiga anjing lagi bernama Lady, Yoki dan Bilbo ditemukan dalam kondisi sekarat.

"Yoki berusaha saya selamatkan dengan cara digelonggong air agar muntah, lalu anjing lainnya bernama Bilbo, berjenis  Beagle sedang mengunyah ayam itu. Tapi saat saya menolong dua anjing saya yang sekarat, Lady yang tadi saya peluk mati," katanya.

Setelah itu, anjing yang masih hidup dan dalam keadaan sekarat dibawa ke Dokter Hewan Rajanthi, di Vila Melati Emas. "Sedangkan dua anjing saya yang mati di bawa ke RS Hewan Jakarta di Ragunan," katanya.

Karena curiga anjing piaraannya diracuni, Antonius pun memutuskan untuk menyerahkan sampel ayam yang dimakan anjingnya ke Balai Besar Penelitian Veteriner (Balitvet) Bogor. "Kita baru tahu racun itu sianida tanggal 3 Maret 2016 Balitvet," ujarnya.

Yang mengejutkan, berdasarkan keterangan petugas di Balai tersebut, racun sianida yang terkandung dalam ayam tersebut bisa membunuh masyarakat satu Rukun Tetangga (RT). "Tidak tahu berapa besar sianidanya tapi katanya bisa membunuh satu RT," katanya.

Antonius yang juga pendiri Serpong Dog Lover pun saat ini tidak tahu siapa yang tega membunuh anjingnya tersebut. "Lingkungan sudah tahu, 22 tahun saya hidup di lingkungan ini, semua orang bisa lewat. Kami keluarga biasa dan pensiunan. Banyak habiskan untuk anjing ini," ucapnya.

Dia pun mengungkapkan, saat kejadian tidak ada saksi yang melihat dan tidak ada CCTV baik di kediamannya maupun kompleks tempat ia tinggal. "Tidak ada saksi sama sekali. Ada hanya botol di dalam daging ayam yang dilempar. CCTV juga tidak ada," katanya.

Dia pun meminta pihak kepolisian mengusut kasus ini agar pelaku yang meracuni anjing miliknya segera tertangkap. "Sesuatu yang berharga bagi saya dirampas begitu saja. Harus ada pertanggungjawaban paling tidak," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya