Begini Cara Polwan 'Puput' Bongkar Klinik Aborsi di Menteng

Ilustrasi penggerebekan lokasi abrosi.
Sumber :
  • Irwandi Arsyad - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Sebelum dilakukan penggerebekan terhadap klinik praktik aborsi ilegal di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, salah satu Polwan anggota Subdit III Sumberdaya Lingkungan Direktorat Reskrimsus Polda Metro Jaya, sempat melakukan penyamaran seolah-olah hendak menjadi pasien klinik pembunuh anak manusia tersebut.

Astaga, Aku telah Berdosa Gugurkan 903 Janin Bayi

Seorang polisi wanita, sebut saja Puput. Nama yang dipakai dalam penyamaran tersebut. Puput sempat melakukan penyamaran selama dua pekan sebelum dilakukan penggerebekan. Klinik yang pertama ia datangi merupakan klinik praktik aborsi ilegal yang berada di Jalan Cisadane Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat.

"Pengintaian selama dua minggu. Saya berpura-pura menjadi pasiennya. Awal Cisadane 19 (klinik pertama yang didatangi)," kata Puput di lokasi penggerebekan.

Lokasi Keberadaan DPO Kasus Klinik Aborsi Teridentifikasi

Puput menjelaskan, awalnya ia berpura-pura hendak menjadi pasien aborsi dengan cara meminta bantu jasa calo yang sering mangkal di sekitar Raden Saleh. Ia pun mendapatkan nomor pengelola klinik praktik aborsi ilegal yang terdapat di salah satu website.

"Awalnya tahu alamat dari calo-calo, kemudian langsung ke klinik. Saya dapat nomor pengelola di Cisadane," ujarnya.

Tersangka Kasus Klinik Aborsi Ilegal Menteng Dibawa ke Jaksa

Saat sampai di klinik praktik aborsi di Jalan Cisadane 19, ia pun berpura-pura meminta tolong jasa aborsi. Cukup dengan hanya menyampaikan minta tolong, pihak klinik tersebut pun melalui dokter MN langsung mengerti dan memahami. Ia pun langsung menyampaikan tarifnya sebesar Rp10 juta.

"Aku bilang minta tolong, saya mau proses cerai. Dia bilang tenang aja. Saya bantu. Cukup dengan bilang minta tolong pak, dia langsung ngerti. Itu Dokter MN. Dia bilang langsung ceban (tarifnya)," ungkapnya.

Puput pun sempat diperiksa, pihak klinik mengatakan jika dia sudah hamil 4 bulan. Tarifnya mencapai Rp10 juta, meskipun Puput tidak dalam kondisi hamil. Pihak klinik di Cisadane pun sempat meminta untuk dilakukan USG, untungnya Puput berhasil mengelabuinya dengan beralasan telah melakukan USG.

"Saya sempat diperiksa, saya enggak hamil, dia bilang hamil sudah 4 bulan. Mau di USG, untungnya saya speak, sudah tadi malam," ujarnya.

Pihak klinik tersebut pun sempat mengatakan untuk tidak memberikan nomor ke orang lain. Ia pun terus dihubungi oleh pihak klinik. Untuk menjaga proses pengintaian dan penyamaran, dia pun terus menjaga komunikasi seolah-olah seperti temanan.

"Mereka terus menanyakan, ‘Mbak, kapan ke sini’. Pura-pura kontak kayak orang temanan gitu. By phone, by SMS," ujarnya.

Selain itu, Puput mengatakan, dia sempat dicurigai lantaran langsung saja ke klinik yang berada di Jalan Cimandiri Nomor 7 tanpa janjian di KFC Cikini terlebih dahulu. Karena, klinik di Jalan Cimandiri tidak bisa langsung ke klinik, tapi janjian terlebih dahulu di KFC Cikini. Kemudian, kalau sudah jadi baru dijemput langsung oleh ojek ke lokasi.

Untung, Puput berhasil berkilah. Ia pun pura-pura mendapatkan nomor dari orang kepercayaan dokter, sehingga ia dibolehkan masuk.

"Yang Cimandiri harus ke KFC dulu. Dijemput langsung ojek ke KFC. Saya langsung ke sana. Saya sempat dicurigai, karena langsung ke sana enggak ke KFC terlebih dahulu. Untung saya speak, saya dapat nomor dari orang kepercayaan dokter, makanya dibolehin masuk," ujarnya.

Selain itu, saat berada di klinik praktik aborsi di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat tersebut, ia sempat melihat salah satu pasien praktik aborsi. Kemudian, dia berpura-pura menanyakan apakah proses aborsi yang ia lakukan terasa sakit. Setelah itu, ia langsung mencatat nomor polisi mobil perempuan itu.

Setelah itu, pihak kepolisian langsung mencari dan menemukan mobil tersebut. Perempuan yang menjadi pasien tersebut pun bisa dimintai keterangannya.

"Saya speak-speak. Saya sempat nanya yang keluar, ‘Gimana, sakit enggak, Mbak’. Habis itu saya catat nomor mobil yang aborsi itu," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya