Cerita Hidup Ahok Diterpa Frustrasi Ingin Pergi Jauh

Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Sumber :
  • Instagram @Basukibtp

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pernah hampir meninggalkan Indonesia karena merasa frustrasi terhadap kondisi bangsa.

Ahok, sapaan akrab Basuki, menceritakan saat itu adalah tahun 1995. Ia merasa ingin pindah bekerja ke tempat yang jauh yakni ke negara Kanada.

"Saya mau pindah ke Kanada karena frustrasi saya," ujar Ahok di Balai Agung Balai Kota DKI, Selasa, 16 Februari 2016.

Ahok menceritakan hal tersebut di hadapan para finalis Puteri Indonesia 2016 yang bertandang ke Balai Kota.

Di Kanada, ia berniat bekerja di perusahaan tambang di sana. Dengan begitu, gelar sarjana geologi dan master di bidang keuangan yang ia sandang bisa dihargai dengan mata uang dolar.

Ahok mengatakan, ia kemudian berniat mengajukan ke perusahaan tambang itu agar ditempatkan bekerja mengolah tambang di Indonesia. Dengan begitu, ia tetap bisa memperistri seorang warga Indonesia.

"Enak kalau kita punya gaji Kanada, kerja di Indonesia, istrinya tetap orang Indonesia. Ongkos yang kita keluarkan (untuk berumah tangga) jadi murah," ujar Ahok.

Meski demikian, Ahok bercerita rencananya ditentang sang ayah. Ayahnya, keturunan Tionghoa yang mencintai Indonesia, beranggapan siapapun yang dilahirkan di Indonesia harus memberi bakti membangun bangsa, memenuhi kebutuhan rakyat.

"Saya sempat bilang juga ke bapak saya waktu itu. Rakyat butuh apa? Apa yang dibutuhin dari muka minyak babi kayak kita?" ujar Ahok.

Viral Obrolan Lawas Billy Syahputra dengan Chandrika Chika, Ibunya Singgung Soal Narkoba

Selanjutnya... Ayah marah besar...

Ayah Marah Besar

Vokasi Industri Kemenperin Buka Pendaftaran Sampai 31 Mei

Ahok mengatakan, mendengar hal itu, ayahnya marah besar. Karena patuh pada kemarahan ayahnya, ia akhirnya memutuskan terus tinggal di Indonesia.

Pada tahun 2003, Ahok memutuskan caranya berbakti kepada negara adalah dengan menjadi politisi. Dengan menjadi pengusaha, uang yang ia miliki tidak pernah cukup membantu rakyat.

Ahok mengatakan, kariernya menjadi politisi ternyata berjalan dengan mulus. Baru tujuh bulan menjabat sebagai anggota DPRD daerah tingkat II di kampung halamannya, ia dicalonkan menjadi Bupati Kabupaten Belitung Timur. Ahok melanjutkan kariernya dengan mencalonkan diri menjadi Gubernur Bangka Belitung, menjadi anggota DPR RI, Wakil Gubernur DKI, dan Gubernur DKI.

Ahok mengatakan, setelah 13 tahun berada di dunia politik, ia memang merasakan suka cita menjadi seorang pejabat. Ia tidak perlu merogoh kantungnya sendiri untuk membantu rakyat. Dengan uang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), ia bisa membantu rakyat di daerah yang ia pimpin terbebas dari kemiskinan.

"Enak kalau bisa bantu orang miskin enggak pakai duit kita. Bapak saya bilang kalau saya punya duit Rp1 miliar, uang saya mungkin habis hanya untuk bantu 2.000 orang. Kalau jadi pejabat, saya bisa bantu semua orang tiap hari kasih Rp500.000," ujar Ahok.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Nusron Wahid.

Golkar Terbuka Jika Jokowi-Gibran Mau Gabung: Amin, Kami Anggap Doa

Politikus Partai Golkar, Nusron Wahid mengaminkan jika Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran Rakabuming Raka bergabung ke Partai Golkar.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024