Sumber :
- Twitter TMC Polda Metro
VIVA.co.id
- Atap pintu gerbang tol (GT) Cikunir 2 di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek ambruk, Minggu, 14 Februari 2016. Robohnya atap itu disebut bukan karena kesalahan konstruksi namun lantaran faktor cuaca.
"Secara kontruksi sudah sesuai dengan spesifikasi teknis. Ini sudah sesuai dengan peraturan Kementerian PU (Pekerjaan Umum)," ujar Direktur Operasi PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Christantio Prihambodo, di kantornya, Senin, 15 Februari 2016.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Mulai 30 Agustus, GT Senayan Hanya Layani e-Toll
"Secara kontruksi sudah sesuai dengan spesifikasi teknis. Ini sudah sesuai dengan peraturan Kementerian PU (Pekerjaan Umum)," ujar Direktur Operasi PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Christantio Prihambodo, di kantornya, Senin, 15 Februari 2016.
Sebelum atap roboh, menurut Christantio, hujan lebat disertai angin kencang setara puting beliung turun di lokasi itu, sekitar pukul 14.00 WIB. "Sehingga menekan atap di depan dan merobohkan, sebagian besar rusak parah. Di gerbang lain ini tak pernah terjadi," katanya.
Selama ini, kata dia, perawatan pintu gerbang tol cikunir 2 dilakukan hampir setiap hari.
"Itu selalu dilakukan
maintenance
dan pengecekan. Ada istilahnya
maintenance
rutin dan itu tiap hari," ujarnya.
Menurut Christantio, pihaknya juga telah melakukan audit kelayakan yang dilakukan
general manager
di setiap gerbang tol. Audit itu antara lain dilakukan di gerbang tol Cikarang Utama, Cikarang Tengah, Halim, dan Cimanggis.
Saat ini, dari 16 gardu tol Cikunir 2, hanya 11 sampai 12 di antaranya yang dibuka. Sedangkan empat gerbang lainnya di bagian tengah masih ditutup lantaran mengalami kerusakan cukup parah.
"Diharapkan ini bisa memberikan layanan kami tidak berkurang," ujarnya.
Sementara untuk perbaikan secara permanen gerbang tol cikunir 2, Jasa Marga sudah berkonsultasi dengan pihak konsultan. Perbaikan permanen tersebut diperkirakan akan rampung dalam waktu satu sampai 1,5 bulan ke depan. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sebelum atap roboh, menurut Christantio, hujan lebat disertai angin kencang setara puting beliung turun di lokasi itu, sekitar pukul 14.00 WIB. "Sehingga menekan atap di depan dan merobohkan, sebagian besar rusak parah. Di gerbang lain ini tak pernah terjadi," katanya.
