- facebook Mirna Salihin
VIVA.co.id - Meski baru berstatus tersangka dalam kasus kematian Wayan Mirna Salihin, aksi bully terhadap Jessica Kumala Wongso terus berlanjut.
Aksi mem-bully Jessica berlangsung di berbagai sosial media di Indonesia. Bully dilancarkan dalam berbagai bentuk, baik itu gambar bertulisan alias meme ataupun opini-opini langsung.
Jessica baru berstatus tersangka dan ia belum mengakui sebagai pembunuh Wayan Mirna. Bahkan kasus pembunuh menggunakan racun sianida itu pun belum disidangkan di pengadilan.
Tapi, di dunia maya, Jessica sudah di-bully bagaikan seorang terdakwa yang sudah diputuskan bersalah sebagai terpidana. Bahkan sudah dihakimi sebagai setan bertanduk seperti meme bergambar Jessica yang telah diedit dengan diberi sepasang tanduk merah di kepalanya.
Rupanya tak semua pengguna sosial media yang ikut-ikutan mem-bully Jessica melalui meme dan opini. Ada juga mereka yang menolak dan mengecam aksi bully.
Akun Twitter bernama Arie Kriting misalnya. Ia menulis sebuah posting yang berisi seruan agar tak ada lagi yang menyebarkan meme bully itu.
"Meme mengenai Kopi Campur Sianida dan Jessica itu Bodoh, Tidak Lucu, dan Sebaiknya Tidak Usah Di-Share. Tamat." kicau Arie.
Meme mengenai Kopi Campur Sianida dan Jessica itu Bodoh, Tidak Lucu, dan Sebaiknya Tidak Usah Di-Share.
— ARIE KRITING (@Arie_Kriting)
Tamat.
Hal senada dikicaukan pengguna twitter bernama Wildan Kusuma melalui akun Twitternya.
"Meme dan becandaan Jessica, terdakwa pembunuhan Mirna ini... Tidak ada lucunya sama sekali! Omg Indonesian why you're so cruel :("
Meme dan becandaan Jessica, terdakwa pembunuhan Mirna ini... Tidak ada lucunya sama sekali!
— Wildan Kusuma (@wikurizky)
Omg Indonesian why you're so cruel :(
Selanjutnya... Save Jessica...
Save Jessica
Berdasarkan penelusuran VIVA.co.id, di sosial media ternyata tak semua masyarakat Indonesia pengguna sosial media yang langsung menghakimi Jessica.
Beberapa hari belakangan ini, mulai bermunculan opini yang justru tak memojokkan Jessica sebagai pelaku penabur sianida ke kopi yang diminum Wayan Mirna di Restoran Olivier, Mal Grand Indonesia, Thamrin pada Rabu, 6 Januari 2016 lalu itu.
"Sabar Mbak Jessica Kalau Memang Nggak Salah Nggak Usah Takut. Yang nyinyir Mulutnya Itu Nggak Tau Yg Kamu Alami..#SaveJessica" kicau Endy Saputra.
Sabar Mbak Jessica Kalau Memang Nggak Salah Nggak Usah Takut. Yang nyinyir Mulutnya Itu Nggak Tau Yg Kamu Alami..#SaveJessica
— endy saputra (@endysaputra)
"jessica terjebak di tempat yang dimana dia harus di paksa "mengaku salah"..kata kata ini harus di kaji ulang#savejessica"
jessica terjebak di tempat yang dimana dia harus di paksa "mengaku salah"..kata kata ini harus di kaji ulang #savejessica
— Billy Calestu (@Billy_Calestu)
Selanjutnya... Fenomena media sirkus di kasus Mirna...
Fenomena media sirkus di kasus Mirna
Beredarnya berbagai meme (gambar) di media sosial yang seolah menghukum Jesica Wongso, tersangka pembunuh Mirna Salihin membuat Pengamat Sosial Universitas Indonesia (UI), Devie Rachmawati, ikut angkat bicara.
"Kasus tewasnya Mirna yang saat ini menghiasi berbagai media belakangan ini memang begitu menarik perhatian publik. Pasalnya, menurut hemat saya, kasus ini telah memunculkan fenomena 'media sirkus' yang secara teoritis adalah kondisi di mana pemberitaan tentang sebuah kasus terpublikasi secara intensif dan ekstensif," katanya pada VIVA.co.id Rabu, 10 Februari 2016.
Hal ini, ujar Devie, ditandai oleh jumlah pemberitaan yang tinggi sebaran berita yang merata di hampir seluruh media serta animo masyarakat yang kuat.
"Kasus pembunuhan Mirna ini juga kemudian memunculkan sosok Jessica, yang telah dijadikan tersangka oleh pihak kepolisian. Publik pun kemudian telah menjadi 'hakim' terhadap Jessica. Publik yang saat ini dapat berperan sebagai 'produsen berita' melalui media sosial, telah melahirkan opini bahwa Jessica seakan-akan telah menjadi 'seorang terpidana' walau proses pengadilan belum terlaksana," tuturnya. (ase)