Terungkap, Kisah di Balik Pembunuhan Bocah SD Depok

Juniar Arifin alias Begeng
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan (Depok)

VIVA.co.id – Setahap demi setahap motif di balik tewasnya Jamaludin, bocah 7 tahun, Beji Depok, Jawa Barat akhirnya mulai terkuak. Pelaku, Januar Arifin alias Begeng, nekat menghabisi nyawa bocah malang tersebut karena panik.
        
Data yang dihimpun menyebutkan, Begeng menghabisi nyawa korbannya saat tengah tertidur pulas. Kejadian bermula ketika Minggu dini hari, 7 Februari 2016, sekitar pukul 04.00 WIB, polisi mendatangi kediaman tersangka Begeng, di Jalan Al Baido 1,  Gang Deih no 62, Lubang Buaya, Jakarta Timur.
         
Ini setelah sebelumnya petugas dari Polsek Beji yang mendapat laporan anak hilang  akhirnya menemukan titik terang, di mana Begeng berada, menyembunyikan korbannya. Karena panik, didatangi sejumlah petugas, Begeng kemudian membekap korban yang sedang tidur dengan menggunakan bantal hingga akhirnya tak sadarkan diri.
       
Untuk mengelabui polisi, Begeng kemudian menyembunyikan jasad korban ke dalam kamar mandi dengan posisi duduk menyender di salah satu sudut. Di tengah proses pembunuhan tadi, sejumlah polisi meminta Begeng untuk membuka pintu.
        
Namun Begeng berteriak jika kunci pintu hilang dan pintu sedang rusak. Semakin curiga, polisi kemudian mendobrak paksa pintu rumah Begeng dengan menggunakan linggis. Begeng pun ditemukan hanya seorang diri di dalam rumah tersebut. Tak percaya, beberapa petugas melakukan penyisiran hingga akhirnya berhasil menemukan korban dengan posisi duduk tersendar di sudut kamar mandi.
      
Saat ditemukan, bocah 7 tahun ini sudah tak bergerak. Panik, polisi kemudian memanggil dokter dari salah satu puskemas terdekat. Namun nahas, nyawa korban ternyata memang sudah tak tertolong lagi.
       
"Iya, kita sempat panggil dokter dari puskesmas. Tapi korban memang sudah meninggal dunia. Posisinya ada di dalam kamar mandi," kata Kasat Reskrim Polresta Depok, Komisaris Teguh Nugroho.

Begeng, Penculik yang Pintar Ambil Hati Anak

Kenapa Harus Jamal?

Pria 35 tahun yang kini mendekam dibalik bui itu hanya bisa menyesal. Setelah sempat berkelit atas tuduhan pembunuhan, Begeng pun akhirnya luluh dihadapan psikolog. Ia akhirnya mengaku telah menghabisi nyawa korban dengan tangannya sendiri.
         
Kasus ini pun semakin menjadi sorotan karena berhembus kabar jika pemuda yang bakal menikah untuk kedua kalinya itu diduga memiliki kelainan seks. Sebab, modus yang dilakukan Begeng mirip dengan pelaku paedofil lainnya, yang mengiming-imingi korbannya dengan uang atau jajanan.
        
Ya, untuk menjebak Jamal, Begeng berjanji akan memberikan uang Rp2000 jika Jamal mau ikut dengannya. Begeng sudah lebih dari dua tahun bolak-balik ke Depok-Lubang Buaya selama lebih dari dua tahun. Antara dua wilayah ini adalah jarak yang cukup jauh lantaran harus menempuh puluhan kilo meter untuk sekedar nongkrong.
       
Waktu yang cukup lama ini pun membuat Begeng dikenal oleh sejumlah warga Jalan Haji Asmawi, Beji Depok, lokasi di mana rumah korban tak jauh dari tempat biasa dia nongkrong. Meski sering nongkrong, namun ternyata Begeng dikenal sebagai sosok yang misterius.
       
Sifatnya yang royal terkesan banyak duit, membuat Begeng mudah untuk membaur dengan remaja dan anak-anak di sekitar tempat tinggal korban.
        
"Dia orangnya misterius, kita enggak tahu kerjanya apa dan rumahnya di mana. Ngakunya kerja di percetakan tapi sering banget nongkrong di sini (di warung bubur kacang ijo, samping batu akik). Dia juga sering jajanin anak-anak di sini," kata Estu Mastuti salah satu warga setempat.
       
Di tempat nongkrong itu, Begeng lebih sering menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain game yang ada di ponselnya. Begeng sendiri kenal dengan korban baru beberapa bulan terakhir. Sebab, korban adalah siswa pindahan dari Garut Jawa Barat.
        
Modus royal dan sering mengajak main game membuat Begeng cukup mudah untuk mendekati Jamal. Hingga akhirnya, Sabtu siang, 6 Februari 2016, sepulang Jamal sekolah Begeng mengajaknya ke rumah dengan iming-iming main playstation. Ini setelah sebelumnya Begeng juga berjanji akan memberikan uang Rp2000 kepada Jamal.
       
Namun siapa sangka, jika itu adalah hari terakhir Jamal terlihat. Bocah yang dikenal ceria itu kini telah tiada, tewas di tangan pemuda berdarah dingin tersebut. Kini polisi pun tengah berusaha semaksimal mungkin untuk mengungkap motif di balik aksi keji Begeng. Kasusnya ditangani Polresta Depok.

Sebelum Bunuh Bocah SD, Begeng Diduga Konsumsi Sabu
Bocah tewas mengenaskan

Tiga Persamaan Kasus Audry dan Akseyna

Audry, bocah 9 tahun, ditemukan tewas di kolam raksasa.

img_title
VIVA.co.id
8 Maret 2016