Ahok Pecat Pejabat karena Tak Mampu Rawat Taman

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Sumber :
  • Fajar GM - VIVA.co.id

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, memberi sanksi demosi atau pencopotan jabatan kepada Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Timur, Mimi Rahmiati.

Ini Lokasi Posko Makanan, Minuman dan Medis untuk Pendemo

Mimi dinilai tidak bisa menjaga keasrian taman di kolong flyover Klender, Pulogadung. Taman yang terletak di wilayah Kotamadya Jakarta Timur itu merupakan tanggung jawab Sudin yang sebelumnya dipimpin Mimi.

"(Kepala) Sudin Pertamanan Timur kita copot, karena enggak kerja," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Selasa 9 Februari 2016.

Kendaraan yang Lintasi Medan Merdeka Mulai Dialihkan

Ahok mengatakan, ketiadaan anggaran selalu menjadi alasan Sudin Pertamanan Jakarta Timur tak melakukan perawatan. Padahal, Dinas Pertamanan di tingkat provinsi memiliki fasilitas pembibitan tanaman.

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI manapun tidak perlu melakukan pengadaan bunga atau tanaman untuk keperluan mereka.

Massa Demo dari Bekasi dan Tangerang Mulai Berdatangan

"Instruksi saya jelas. Semua tanah itu harus hijau (ditanami). Enggak boleh ada pembiaran. Kalau kamu enggak sanggup, lebih baik enggak kerja saja," ujar Ahok.

Ahok mengatakan, bila tak ingin repot mengurus taman, Sudin Jakarta Timur juga sebenarnya bisa memanfaatkan kewajiban Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan swasta.

Namun, karena Sudin Jakarta Timur tak melakukannya, malah membiarkan para Pedagang Kaki Lima (PKL) menempati taman, Ahok mengatakan, Kasudin memang tidak mau bekerja. Atas dasar itu, sanksi demosi diberikan.

"Saya suka taman itu ada di tengah lingkungan masyarakat. Tapi, kalau kamu biarkan PKL masuk, (taman) dirusak, ya kamu mesti dikasih sanksi tegas," kata Ahok.

Sebagai informasi, kondisi taman di kolong flyover Klender memprihatinkan. Taman tersebut tidak terawat. Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), seperti pengemis dan pengamen, menjadikan taman sebagai tempat mangkal dan berjualan.

Taman itu juga memiliki beragam fasilitas, seperti tempat duduk dari beton dan area futsal. Namun, karena tak pernah diberi perawatan, fasilitas-fasilitas tersebut, beserta tanaman-tanaman yang sebelumnya menghiasi taman, kondisinya sudah tidak layak lagi. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya