- Facebook Mirna Salihin
VIVA.co.id - Hingga hari ke 23 kematian Mirna, polisi belum menetapkan seorang pun sebagai tersangka.
Selama penyidikan berlangsung, Kepolisian sangat berhati-hati dalam menetapkan status tersangka kematian Mirna. Bahkan, Polda Metro Jaya harus berkoordinasi dengan Kejaksaan Tinggi Jakarta untuk memastikan apakah berkas perkara kasus ini sudah cukup alat bukti untuk diajukan tersangkanya.
Tapi, usai berkoordinasi, Kepolisian masih harus mencari bukti dan fakta kuat lainnya agar kasus itu nantinya dapat memperkuat dakwaan di pengadilan. "Buat apa kami terburu-buru menentukan tersangka, sementara jaksa yang akan berada di pengadilan tidak memiliki keyakinan," ujar Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti dalam perbincangan di program Apa Kabar Indonesia, tvOne, Kamis malam, 28 Januari 2016.
Selanjutnya... Ketakutan Jaksa di kematian Mirna...
Ketakutan Jaksa di Kematian Mirna
Sementara itu, menurut pengamat Hukum Universitas Indonesia, Ferdinand Andi Lolo yang juga hadir di program diskusi itu, dalam kasus ini, sebenarnya beban kasus kematian Mirna berada di pundak para jaksa yang nantinya maju ke persidangan jika tersangka sudah ditetapkan Kepolisian.
Karena, dalam perkara ini, jaksa akan 'dihantui' ketakutan yang maha hebat di mana perkara yang diajukan ke pengadilan bisa saja putus karena hal yang cukup penting. "Yang paling ditakuti jaksa saat di pengadilan adalah tidak bisa membuktikan benang merah antara instrumen kejahatan dengan terdakwa," kata Ferdinand.
Ferdinand menjelaskan, hal itu dikarenakan, di pengadilan nanti, hukum acara yang sah di Indonesia adalah fakta persidangan. "Fakta persidangan berbeda dengan alat bukti yang diterima jaksa dari penyidik, hukum acara kita yang sah adalah fakta persidangan,"ujarnya.
(mus)
Menguak Rekaman Detik Per Detik Gerakan Mencurigakan Jessica
"Tidak ada editan objek di sana, benar adanya."
