- ANTARA FOTO/Septianda Perdana
VIVA.co.id - Badan Nakotika Nasional (BNN) mendalami dugaan adanya kemungkinan pilot maskapai penerbangan Lion Air yang tertangkap, saat berpesta sabu dan ganja pernah menerbangkan pesawat dalam kondisi mabuk karena terpengaruh narkoba.
Kepala BNN, Komjen Pol Budi Waseso, Rabu 23 Desember 2015, mengatakan dugaan itu baru bisa dibuktikan, jika penyidik telah mendapatkan hasil tes laboratorium terhadap darah, urine, dan rambut pilot, serta dua awak kabin Lion Air.
"Jadi, mungkin sudah melakukan pengetesan, makanya sedang kita dalami apakah baru gunakan, atau sudah biasa. Makanya, itu perlu kita dalami, sehingga kalau pernah melakukan jauh sebelum ini dan berati dia pernah menerbangkan pesawat dalam keadaan menggunakan itu," ujar Budi Waseso di kantor BNN Jakarta.
Menurut Budi, jika terbukti sang pilot pengguna sabu itu pernah menerbangkan pesawat dalam kondisi terpengaruh narkotika, itu sangat membahayakan penerbangan.
"Ini sangat berbahaya, berati itu jadi bahan evaluasi maskapai yang ada," kata Budi.
Ketiga awak pesawat Lion Air itu masing-masing berinisial SH (34 tahun) berstatus sebagai pilot, MT (23 tahun) berstatus sebagai pramugara, dan SR (20 tahun) berstatus sebagai pramugari.
Kemudian, satu orang lagi yang diamankan berinisial MN (33) yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga.
Mereka ditangkap di sebuah kamar di unit apartemen di Jalan Marsekal Suryadarma, Kota Tangerang Selatan saat berpesta sabu dan ganja. Saat ini, keempatnya masih diperiksa di kantor BNNP Banten.
(asp)
Lion Air Pecat 14 Pilot, Dianggap Pembangkang
Mereka adalah pilot yang mogok terbang pada 10 Mei 2016.
