- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
Direktur Utama PT. Transportasi Jakarta Antonius Kosasih mengatakan pengoperasian rute feeder dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan para penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) seketika setelah mereka keluar stasiun.
"Kami usahakan pengoperasiannya bisa dilakukan pada bulan ini," ujar Kosasih saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Selasa, 1 Desember 2015.
Kosasih mengatakan rute pengumpan yang dirancang baru rute yang menghubungkan Stasiun Tanah Abang di Jakarta Pusat dan Stasiun Tebet di Jakarta Selatan ke koridor busway yang terdekat ke kedua stasiun.
PT. Transportasi Jakarta mempersiapkan sebanyak 300 unit bus berukuran sedang. Bus-bus sedang merupakan bus milik Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja). TransJakarta dan Kopaja menandatangani nota kesepahaman terkait realisasi rencana integrasi transportasi di Jakarta pada 24 Juni 2015.
Saat ini, Kosasih mengatakan, PT. Transportasi Jakarta menanti Peraturan Gubernur yang ditandatangani Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Secara teknis, Kopaja telah siap berintegrasi sejak nota kesepahaman ditandatangani enam bulan yang lalu.
Hanya saja, karena tipe integrasi bus pengumpan dengan sistem Bus Rapid Transit (BRT) seperti ini baru pertama kalinya dilakukan di Indonesia, Kosasih mengatakan, PT. Transportasi Jakarta dan Pemerintah Provinsi DKI memerlukan waktu untuk menyusun Pergub.
"Belum ada aturan yang mengatur mekanisme integrasi seperti ini sebelumnya," ujar Kosasih.