Banyak Pemukiman Kumuh, DKI Akan Bangun Jamban Komunal

Wakil Gubernur Djarot Saeful Hidayat (tengah)
Sumber :
  • Ade Alfath

VIVA.co.id - Pemukiman kumuh menjadi salah satu problem kota besar seperti Jakarta. Berbagai penyakit seperti diare tentu rentan diderita masyarakat sekitar, apalagi anak-anak atau balita.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saeful Hidayat mengakui masih ada rukun warga yang dikategorikan sebagai pemukiman kumuh berat. Daerahnya tersebar hampir diseluruh wilayah Jakarta.

"Jakarta Pusat itu laporannya ada 4 RW, kemudian Jakarta Timur ada 2, kemudian Jakarta Utara ada 5, Jakarta Barat ada 3," kata Djarot dalam acara Urban Sanitation Workshop, Rabu 25 November 2015.

Menurut Djarot, salah satu permasalahan di permukiman kumuh adalah tidak tersedianya sanitasi yang baik. Belum lagi kebiasaan masyarakat yang berada di bantaran sungai untuk BAB langsung ke sungai.

Untuk itu, Pemda DKI bersama TNI, Babinsa dengan melibatkan masyarakat berencana membangun jamban komunal di setiap RT di permukiman kumuh.

"Satu RT ya satu jamban, itu namanya jamban komunal. Itulah yang kita terapkan di Blitar terutama mereka yang tinggal di sepanjang sungai, jamban ini hanya bisa dilakukan, jamban komunal, apabila kita melibatkan mereka, yang kerja mereka. Makanya prinsipnya gotong royong. Kenapa? Karena pipa saluran antar WC ke jamban itu akan melewati tempat-tempat mereka," ujar mantan Walikota Blitar ini.

Sementara itu, LSM Wahana Visi Indonesia melalui proyek CLEAN Jakarta (Community-Led total sanitation for child-friendly eco-city in North Jakarta) mengimplementasikan kebijakan pemerintah mengenai Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) pada masyarakat di 4 RW di Jakarta Utara dan menghasilkan inovasi Biofilter dan Bank Sampah berbasis masyarakat guna terciptanya lingkungan yang sehat untuk anak dan keluarga.

"Hasil studi WVI memperlihatkan presentasi angka diare pada balita di Penjaringan menurun dari 16 persen menjadi 6 persen, dan Semper Barat dari 11 persen menjadi 7 persen," ujar Mahdalena Sirait, Team Leader proyek CLEAN Jakarta.

Biofilter komunal adalah teknologi yang memanfaatkan plastik minuman kemasan probiotik atau tempurung kelapa yang mengandung bahan organic sebagai bakteri pengurai. Teknologi ini merupakan salah satu solusi permasalahan septic tank, karena dapat dibangun di lahan yang sangat sempit dan terbatas.

Sedangkan Bank Sampah (BS) adalah wadah organisasi bisnis sosial masyarakat dalam mengelola sampah dengan system 3R (Reduce - Reuse - Recycle).

Rusun Cup, Cara DKI Memanusiakan Mantan Pemukim Ilegal
Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Soni Sumarsono

Pengganti Ahok Minta Demonstran Tak Terprovokasi

Pendemo boleh unjuk rasa asalkan tertib.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016