- Fajar GM - VIVA.co.id
Kendaraan mini van Toyota Hi-Ace berwarna putih yang membawa Ahok, sapaan akrab Basuki, tiba-tiba berhenti di dekat sebuah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang terletak tepat di depan kompleks Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Tak berapa lama, Ahok turun dari mobilnya kemudian menggunakan JPO untuk menyeberang ke Gedung BPK yang letaknya beberapa ratus meter di seberang Gedung DPR.
Ahok mengatakan iring-iringan kendaraan yang membawanya salah rute. Seharusnya, dari arah Balai Kota, kendaraan melintasi Jalan KS Tubun agar tidak terjebak kemacetan yang terlalu parah di Jalan Gatot Subroto.
"(Petugas pengawal) Dishub (Dinas Perhubungan) cuma tahu lewat jalan besar," ujar Ahok di atas JPO DPR, Senin, 23 November 2015.
Bila melewati Jalan KS Tubun, Ahok mengatakan, ia yang berangkat dari Balai Kota sekira pukul 08.30 WIB hanya akan menunggu lama di lampu merah di bilangan Slipi. Perjalanan diperkirakan hanya memakan waktu 20 menit.
Sementara, pemeriksaan oleh BPK dijadwalkan dimulai tepat pada pukul 09.00 WIB.
Pada pukul 08.50 WIB, Ahok masih terjebak kemacetan di Jalan Gatot Subroto yang mengarah ke Grogol. Maka dari itu, ia memutuskan untuk turun dari kendaraannya dan berjalan kaki melintasi JPO menuju ke kantor BPK.
"Hitung-hitung olahraga pagi, lah," ujar Ahok sambil berjalan kepada para wartawan yang mengiringinya.
Di atas JPO, beberapa warga terkejut melihat Ahok yang berjalan cepat melintasi mereka. Ahok melambaikan tangan sembari tersenyum.
Di tepi trotoar Jalan Gatot Subroto, Ahok sempat menjumpai beberapa petugas Dinas Sosial DKI yang tengah melaksanakan tugasnya melakukan penjangkauan terhadap para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Ahok menyapa dan menyalami mereka.
"Jangan berdiri di tengah jalan, nanti ketabrak," kata Ahok kepada seorang petugas wanita.
Ahok kini telah tiba di kantor BPK. Ia segera menggunakan lift untuk naik ke lantai di mana pemeriksaan akan dilangsungkan.
Ahok dijadwalkan untuk diperiksa BPK terkait dugaan korupsi dalam pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI.
Pemeriksaan Ahok dilakukan untuk merampungkan audit investigasi yang dilakukan BPK. Sebelumnya BPK telah memeriksa sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi DKI termasuk mantan Ketua DPRD DKI Ferrial Sofyan.
Ahok didampingi oleh sejumlah pejabat yang turut bertanggungjawab dalam pembelian yang menggunakan APBD-P DKI 2014. Pejabat itu antara lain Kepala Inspektorat DKI Lasro Marbun, Kepala Badan Pengelola Aset dan Keuangan Daerah (BPKAD) DKI Heru Budi Hartono, dan Kepala Dinas Kesehatan DKI Koesmedi.
