Gojek: Driver Ikut Demo Akan Dipecat

Gojek.
Sumber :
  • kaskus

VIVA.co.id - Sejak menajemen Gojek memperkecil besaran bagi hasil bagi driver mereka, kabar akan adanya mogok massal dari driver mulai beredar. Imbauan mogok ini beredar melalui pesan singkat di kalangan para driver.

Manajemen PT Gojek Indonesia menyebutkan ada provokator yang menginginkan Gojek kisruh dan memancing agar para driver melakukan mogok massal dan berdemonstrasi. Pesan itu telah disebarkan kepada seluruh driver Gojek.

Dishubtrans: Gojek Tak Pernah Jujur Terapkan Tarif

Menurut seorang driver Gojek, Mahmudi (29), dia sudah membaca pesan dari manajemen Gojek yang meminta driver tidak melakukan unjuk rasa. Pesan tersebut akan diterima semua driver Gojek saat akan membuka aplikasi di telepon genggam mereka.

"Kita semua dapat SMS dari manajemen, memperingatkan agar tidak demo," kata Mahmudi, Selasa, 3 November 2015.

Dalam pesan tersebut, manajemen meminta driver Gojek tidak terprovokasi dan tidak melakukan aksi demonstrasi atau mogok massal. Manajemen Gojek juga menjelaskan, sejak Agustus manajemen telah mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk promosi agar jumlah orderan meningkat.

Dishub: Gojek Itu Ilegal, 'Driver' Harus Waspada

"Katanya manajemen tetap beroperasi meski merugi demi kesejahteraan rekan-rekan driver," katanya menyebut bunyi salah satu penggalan SMS yang diterima.

Berikut isi SMS dari manajemen Gojek kepada para driver:

"Kepada rekan-rekan driver. Mari kita berfikir bijak....
Dari berbagai sumber, diadakan aksi demo/mogok/massal/sweeping yang diprakarsai oleh beberapa provokator. Management sangat menyayangkan hal tersebut. Sejak sebelum bulan agustus managemen telah mengeluarkan dana untuk promosi agar jumlah order yang didapat driver meningkat.
Sejak saat itu sampai saat ini manajemen tetap beroperasi dengan merugi demi kesejahteraan rekan-rekan driver .....".

Mogok Massal, Ini Kata Driver Gojek

Mahmudi menambahkan, manajemen bahkan mengancam akan memecat driver jika melakukan aksi penuntutan. Karena itu, dia menyesalkan sikap manajemen yang bernada ancaman kepada para driver.

"Lebih baik mengimbau, memberi dukungan kepada driver, tidak mengancam seperti itu. Kita semua kan jadi gelisah," ujar Mahmudi yang biasa mangkal di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat.

"Kami mengambil keputusan bahwa setiap driver yang berpartisipasi atau memprovokasi demo/mogok/sweeping akan diputus kemitraannya," begitu bunyi lanjutan pesan itu.

Aksi mogok massal akan dilakukan driver Gojek sebagai buntut pemotongan tarif secara sepihak. Jika sebelumnya komisi per km adalah Rp4 ribu, setelah ada kebijakan baru hanya Rp3 ribu per km. Potongan ini telah berlaku sejak Senin, 2 November 2015.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya